"Ini yang kami khawatirkan dengan media sosial yang makin berkembang, anak muda ASN literasi digital mereka sangat baik, khawatir akan berkembang menjadi pelanggaran netralitas ASN di pemilu," kata Asisten Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Pengawasan Bidang Nilai Dasar, Kode Etik, Kode Perilaku dan Netralitas ASN Rolly Rochmad Purnomo di Bengkulu, Selasa.
Dia mengingatkan para ASN untuk lebih bijak menggunakan gawai dan media daring, sehingga tidak terseret-seret oleh kepentingan-kepentingan dalam politik praktis.
"Maka upaya pencegahan kami lakukan melalui sosialisasi pada seluruh ASN, bukan hanya anak muda, tapi yang tua-tua juga, karena banyak ternyata kejadian yang lalu yang tua-tua terbukti banyak melanggar netralitas (dalam menggunakan media sosial)," ucapnya.
Menurut dia memberikan pelayanan kepada publik harus dilakukan ASN kepada siapapun baik masyarakat biasa maupun masyarakat yang sedang ikut berpartisipasi menjadi peserta pemilu.
Namun, kata dia ASN tidak pula harus terseret arus ke dalam politik praktis karena memberikan pelayanan publik pada masyarakat yang notabene peserta pemilu misalnya.
"Namun ASN harus tetap menjaga, perilaku, tindakan supaya tidak terlihat berpihak. ASN memang mempunyai hak pilih, tapi hanya bisa dituangkan itu di balik suara," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu bersama KASN menggelar sosialisasi tentang netralitas ASN di Bengkulu, Selasa 27 Juni 2023. Sosialisasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan literasi dan wawasan ASN terhadap netralitas, integritas dan profesionalitas dalam bertugas.
Baca juga: Kemendikbudristek dorong pemda tambah formasi guru PPPK 2023
Baca juga: Bawaslu utamakan pencegahan pelanggaran netralitas ASN saat Pemilu
Baca juga: Kepala BSKDN tegaskan daerah harus jamin ketersediaan netralitas ASN
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023