“BPBD Kalsel terbantu publikasi dari ANTARA untuk mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran hutan dan lahan,” katanya di Banjarbaru, Selasa.
Pihaknya membutuhkan peran besar media untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dampak karhutla yang dapat mengganggu kondisi kesehatan akibat kabut asap serta dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat.
“Kita harus saling bahu membahu untuk memberikan sosialisasi secara berkelanjutan kepada masyarakat,” ucapnya.
Dia mengungkapkan Kantor Berita ANTARA merupakan mitra pemerintah dalam menyebarluaskan pemberitaan untuk masyarakat ke seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.
Bambang menuturkan hal tersebut juga bagian dari upaya mengawal kebijakan pemerintah di daerah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: BPBD Kalsel siagakan lima posko cegah karhutla meluas
Lebih lanjut ia mengatakan peristiwa karhutla di Kalsel semakin meluas sehingga pemberitaan media merupakan salah satu bagian terpenting pencegahan dini karhutla.
Sementara itu berdasarkan data harian Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Kalsel tercatat luas karhutla di daerah setempat mencapai 185 hektare hingga Senin (26/6).
Bambang mengajak seluruh insan media saling bahu membahu bersama mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan yang menyebabkan kondisi udara diambang sangat tidak sehat.
Ia menuturkan melalui peran media, masyarakat semakin sadar terkait dampak karhutla yang dapat membahayakan kondisi hajat hidup orang banyak, khususnya di Kalsel.
Bambang berharap Kantor Berita ANTARA tetap menjadi bagian untuk menyebarluaskan pemberitaan dampak karhutla. Menurutnya, pemberitaan media lebih efektif karena lebih mudah menjangkau jutaan orang.
“Jika masyarakat semakin banyak yang tahu peristiwa karhutla, ini dapat meminimalisir oknum pembakar lahan,” ucapnya.
Baca juga: BPBD: Karhutla landa 132 hektare di Kalimantan Selatan
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023