Ekonomi global berada pada titik kritis

London (ANTARA) - Badan payung bank sentral dunia, Bank for International Settlements (BIS), pada Minggu (25/6/2023) menyerukan kenaikan suku bunga lebih lanjut, memperingatkan ekonomi dunia sekarang berada pada titik krusial karena negara-negara berjuang untuk mengendalikan inflasi.

Terlepas dari kenaikan suku bunga yang tiada henti selama 18 bulan terakhir, inflasi di banyak ekonomi teratas tetap tinggi, sementara lonjakan biaya pinjaman memicu keruntuhan perbankan paling serius sejak krisis keuangan 15 tahun lalu.

"Ekonomi global berada pada titik kritis. Tantangan keras harus diatasi," kata Agustin Carstens, manajer umum BIS, dalam laporan tahunan organisasi yang diterbitkan pada Minggu (25/6/2023).

"Waktu untuk secara obsesif mengejar pertumbuhan jangka pendek sudah lewat. Kebijakan moneter sekarang harus memulihkan stabilitas harga. Kebijakan fiskal harus berkonsolidasi."

Claudio Borio, kepala unit moneter dan ekonomi BIS, menambahkan ada risiko "psikologi inflasi" sekarang terjadi, meskipun kenaikan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan di Inggris dan Norwegia pekan lalu menunjukkan bank sentral mendorong "untuk menyelesaikan pekerjaan" dalam hal mengatasi masalah.

Tantangan mereka unik menurut standar pasca-Perang Dunia Kedua. Ini adalah pertama kalinya, di sebagian besar dunia, lonjakan inflasi terjadi bersamaan dengan kerentanan keuangan yang meluas.

Semakin lama inflasi tetap tinggi, pengetatan kebijakan yang diperlukan semakin kuat dan berkepanjangan, kata laporan BIS, memperingatkan bahwa kemungkinan masalah lebih lanjut di sektor perbankan sekarang "material".

Jika suku bunga mencapai tingkat pertengahan 1990-an, keseluruhan beban jasa utang untuk negara-negara ekonomi teratas akan menjadi yang tertinggi dalam sejarah, kata Borio.

"Saya pikir bank sentral akan mengendalikan inflasi. Itu adalah tugas mereka - memulihkan stabilitas harga," katanya kepada Reuters. "Pertanyaannya adalah berapa biayanya."

Para gubernur bank sentral dunia dan pembuat kebijakan lainnya akan berkumpul di Sintra, Portugal pada Senin (26/6/2023) untuk forum tiga hari yang diselenggarakan oleh Bank Sentral Eropa.

BIS yang berbasis di Swiss mengadakan pertemuan tahunannya sendiri dalam beberapa hari terakhir, di mana para gubernur bank sentral membahas gejolak beberapa bulan terakhir.

Maret dan April terjadi kegagalan sejumlah bank regional AS termasuk Silicon Valley Bank dan kemudian penyelamatan darurat Credit Suisse di halaman belakang BIS sendiri.

Secara historis, sekitar 15 persen dari siklus kenaikan suku bunga memicu tekanan berat dalam sistem perbankan, laporan BIS menunjukkan, meskipun frekuensinya meningkat secara signifikan jika suku bunga naik, inflasi melonjak atau harga rumah naik tajam.

Baca juga: Dolar melemah ketika investor incar suku bunga global, prospek ekonomi
Baca juga: Dolar stabil di Asia, investor kaji bunga global dan prospek ekonomi

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023