Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser)...
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin waktu setempat (26/6/2023), memperpanjang kerugian untuk sesi keenam berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London tergerus 0,11 persen atau 8,29 poin menjadi menetap di 7.453,58 poin.
Indeks FTSE 100 terpangkas 0,54 persen atau 40,16 poin menjadi 7.461,87 poin pada Jumat (23/6/2023), setelah jatuh 0,74 persen atau 57,15 poin menjadi 7.502,03 poin pada Kamis (22/6/2023), dan menyusut 0,13 persen atau 10,13 poin menjadi 7.559,18 poin pada Rabu (21/6/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Inggris dibuka datar, kerugian bank diimbangi kenaikan energi
Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang merosot 3,68 persen; serta perusahaan telekomunikasi multinasional Inggris yang mengoperasikan layanan di Asia, Afrika, Eropa, dan Oseania, Vodafone Group PLC melemah 3,62 persen.
Sementara itu, J Sainsbury PLC, sebuah perusahaan yang mengoperasikan jaringan supermarket terbesar kedua di Inggris Raya terangkat 2,60 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang perumahan Inggris Berkeley Group Holdings PLC meningkat 1,96 persen; serta perusahaan multinasional Inggris yang mengoperasikan jaringan toko ritel yang menjual pakaian olahraga dan santai bermerek JD Sports Fashion PLC menguat 1,95 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023