Fokus kami dalam hilirisasi rumput laut di kelima wilayah ini sekarang, sebisa mungkin serentak.

Kebumen, Jawa Tengah (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikananan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengatakan hilirisasi rumput laut melalui proyek percontohan (modelling) bakal dilakukan serentak di lima wilayah, yakni Wakatobi, Maluku Tenggara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Buleleng, dan Rote Ndao.

"Fokus kami dalam hilirisasi rumput laut di kelima wilayah ini sekarang, sebisa mungkin serentak," kata Menteri Trenggono, saat ditemui di Tambak Budi Daya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen, Jawa Tengah, Senin.

Ia menjelaskan hilirisasi rumput laut dilakukan lantaran budi daya rumput laut di Indonesia selama ini masih tradisional, dan rumput laut hanya diekspor ke negara lain tanpa diolah terlebih dahulu. Padahal jika rumput laut tersebut bisa diolah terlebih dahulu akan memberi nilai tambah.

Karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membuat percontohan hulu dan hilir, mulai dari kultur jaringan, pembibitan, hingga panen.

Dengan melakukan hilirisasi, Trenggono berharap rumput laut bisa menjadi salah satu komoditas juara di dunia, selain lobster, kepiting, tilapia, dan udang.

Adapun saat ini produksi rumput laut jenis Cottonii dan Gracilaria Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia. Namun, masih terdapat jenis rumput laut lainnya di Tanah Air yang bisa dikembangkan.

"Ada lima jenis rumput laut yang bisa dikembangkan dan seluruhnya itu memiliki nilai ekonomi yang besar, bisa untuk farmasi, makanan, pupuk, dan pakan ikan, menggantikan tepung ikan, hingga produk-produk pengganti plastik. Jadi turunannya banyak," ujar dia lagi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan KKP untuk melakukan hilirisasi rumput laut dengan melakukan proyek percontohan di lima wilayah.

"Kami ditargetkan oleh Bapak Presiden dibuat modelling di lima wilayah Buleleng, Wakatobi, Maluku Tenggara, Rote Ndao di NTT, dan di NTB," kata Trenggono di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat (23/6).

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar 12 juta hektare kurang lebih, yang sekarang ini baru 0,8 persen yang dimanfaatkan dengan produksi sekitar 9 juta ton pada 2021.

Tidak ketinggalan, produk-produk turunan rumput laut pun bisa dikembangkan, di antaranya untuk pupuk, pakan dan makanan lain, farmasi, hingga biofuel.
Baca juga: Menteri KP: Proyek percontohan rumput laut Wakatobi dibangun tahun ini
Baca juga: Menteri KKP: Presiden Jokowi perintahkan hilirisasi rumput laut

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023