Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan bahwa Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) mampu mendongkrak potensi terbentuknya generasi emas bangsa jauh lebih tinggi.
“Kampung KB tak hanya menjadi tempat tinggal bagi kelompok orang. Namun lebih dari pada itu, dengan banyak kegiatan produktif di dalamnya mampu memberi nilai lebih kepada para warga,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.
Eka menuturkan Kampung KB memiliki visi yang tegas yakni terwujudnya keluarga-keluarga yang sejahtera dan berkualitas. Ia mencontohkan Kampung KB Kokolaka di Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kampung KB itu mempunyai ciri khas dimana warganya banyak memiliki usaha pengolahan kolang kaling.
Setiap harinya para penduduk secara produktif mengolah kolang kaling menjadi manisan, kerupuk, tahu bakso, dan nasi guling (Gudangan Kolang kaling) yang menjadi kuliner khas Jatirejo untuk dijual di pasar.
Produktivitas di sana juga menjalankan program koperasi, yang terwujud ke dalam Koperasi Guyub Rukun Sejahtera, dan Koperasi SBMI Jatirejo. Ada juga Program UMKM yang pada tahun 2022 jumlahnya mencapai 154 UMKM, dengan jenis usaha terbanyak yaitu toko kelontong yang berjumlah dan usaha kuliner.
Kampung KB Kokolaka menerjemahkan bahwa unit terkecil dalam masyarakat yakni keluarga bisa sejahtera secara mental, spiritual, sosial ekonomi, serta hidup berkualitas, dalam arti unggul dalam aspek keagamaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya serta psikologis.
Kemudian bila berbicara penurunan stunting dan pengendalian penduduk, Eka mengatakan Kampung KB Kokolaka termasuk aktif dalam mengawal masalah itu melalui penyelenggaraan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Selain pemberian tambahan makanan, orang tua dari baduta stunting juga diberikan edukasi tentang makanan gizi seimbang.
Kegiatan posyandu setiap bulan sekali juga selalu rutin diadakan. Kampung itu turut memiliki Taman Tanaman Obat Keluarga (Toga). Keberhasilan dalam Program Urban Farming ini dinilai berhasil menepis stigma yang seringkali dipahami bahwa pertanian tidak dapat dilakukan di daerah perkotaan, terutama di tengah permukiman penduduk.
Baca juga: BKKBN dirikan sekolah lansia dorong lansia lebih produktif di Ternate
Sementara dalam hal akses air bersih dan sanitasi, juga diperhatikan dari pembuatan selokan jenis terbuka dan tertutup di sisi jalan Kampung KB Kokolaka dengan kondisi yang bersih, air dapat mengalir dengan lancar, walaupun terdapat beberapa titik penyumbatan alami akibat dedaunan dan tanah yang menimbun.
“Kampung ini juga memiliki sumber pasokan air yang berasal dari Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). Dan seluruh Masyarakat di Kampung KB Kokolaka mendapatkan akses air bersih dari Pamsimas yang dikelola kelurahan dan tampunganya terdapat di setiap RW,” ujarnya.
Baca juga: Kepala BKKBN bekali 1.220 kader ilmu stunting sambut Harganas 2023
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023