TPS harus bersih dan tidak menimbulkan dampak lingkungan

Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya menggelar kerja bakti membersihkan 191 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tersebar di Kota Pahlawan, Jawa Timur, Senin, dengan tujuan untuk menghilangkan kesan kumuh TPS.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, kegiatan yang diikuti oleh seluruh jajaran Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya juga untuk mengantisipasi adanya antrean penumpukan volume sampah dan mencegah timbulnya bau kurang sedap di TPS.

"Kerja bakti yang dilakukan adalah pembersihan, pengecatan, hingga perantingan di area TPS," ujar Hebi saat kerja bakti di TPS Kaliwaron Surabaya.

Untuk mengubah kesan kumuh di TPS, lanjut dia, pihaknya menyiapkan petugas pengawas (checklist) untuk memonitor volume sampah dan gerobak di TPS.

"Gerobak sampah harus kembali ke RW masing-masing, serta tidak boleh meninggalkan hasil pulungan sampah di TPS," kata Hebi.

Baca juga: 700 ton lebih sampah ditangani dalam kerja bakti Surabaya Bergerak
Baca juga: DLH Surabaya kerahkan 20 dump truck angkut sampah kerja bakti massal

Hebi menjelaskan, dengan adanya petugas pengawas diharapkan bisa mengatur gerobak sampah sesuai jadwal. Yakni, agar tidak datang bersamaan ke TPS sehingga tidak menimbulkan penumpukan.

"Jam pengangkutan sampah pun sudah kami tempel, jadi warga bisa mengawasi. Misalnya pukul 08.15 WIB untuk pengangkutan pertama, tetapi pukul 08.30 WIB belum diangkut, maka warga bisa melapor ke DLH. Jadi tidak ada penumpukan sampah agar TPS tetap bersih," ujarnya.

Dalam kegiatan kerja bakti tersebut, kata dia, seluruh jajaran PD di lingkungan Pemkot Surabaya ikut diterjunkan guna melakukan pembersihan dan pengecatan di seluruh TPS se-Surabaya.

Setelah pelaksanaan kerja bakti, seluruh sampah akan diangkut oleh DLH Surabaya menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, sedangkan untuk hasil perantingan akan diangkut menuju ke rumah kompos.

Dengan adanya kerja bakti tersebut, Hebi berharap masyarakat sudah tidak memandang TPS sebagai tempat yang kumuh. Sebab, TPS kan dijaga kebersihannya agar tidak menimbulkan dampak lingkungan.

"Jadi nanti kalau kami akan membuka TPS baru, masyarakat tidak akan fobia (ketakutan) atau memandang TPS itu bau dan sebagainya. Karena TPS harus bersih dan tidak menimbulkan dampak lingkungan," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Jaktim segera kerja bakti bersihkan sampah di proyek sodetan
Baca juga: Puluhan warga di Kemusu Boyolali kerja bakti bersihkan sampah banjir
Baca juga: Kerja bakti massal Pantura Surabaya berhasil kumpulkan 9,5 ton sampah

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023