Kami sudah mulai memasok dan mengangkut semen ke Sumbawa pada bulan Juni ini dengan volume 2.300 ton untuk pengangkutan perdana ini.

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan terbuka PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) bersama Sinohydro – NEM Consortium, anak perusahaan dari Power China Group dari China, mengangkut perdana 2.300 ton semen curah tipe V untuk proyek smelter Amman di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

“Kami sudah mulai memasok dan mengangkut semen ke Sumbawa pada bulan Juni ini dengan volume 2.300 ton untuk pengangkutan perdana ini," kata Direktur Utama MPXL Wijaya Candera dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Dikatakannya, perseroan akan melakukan beberapa kali pengiriman ke Sumbawa mulai Juni ini sesuai dengan kontrak. Proyek pengiriman material ini akan bertahap selama 18 bulan ke depan dan apabila pengiriman ini berjalan dengan sukses, perusahaan optimistis bisa merengkuh pasar di daerah luar Sumatera dan Jawa.

Baca juga: MPX Logistics tandatangani kontrak dengan perusahaan China

Dalam waktu sebulan perusahaan sudah mengantongi beberapa kontrak kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asal Negeri Tirai Bambu. Dia menyampaikan catatan ini mencerminkan terjaganya kepercayaan pasar kepada perusahaan.

Perusahaan juga akan tetap optimistis menjaga kemajuan perseroan dengan mengikuti sejumlah tender dari perusahaan besar dan ternama untuk proyek- proyek lainnya.

Perusahaan di bulan Juni ini juga sudah memenangi tender baru untuk jasa pengangkutan limbah abu batu bara (FABA) PLTU sebanyak 660.000 ton dan rencana penandatanganan kontrak pada Juli ini. Dengan demikian dari sisi target pendapatan jasa angkut untuk 2023 ini optimistis akan tumbuh melebihi target yang ditetapkan.

Selanjutnya, katanya, pihaknya telah menyiapkan strategi pemasaran yang salah satunya usaha dalam penyewaan alat berat dan konstruksi melalui anak perusahaan untuk fokus dalam pengembangannya agar mencapai target perseroan di 2024.

Baca juga: Presiden Jokowi optimis smelter PT AMNT selesai pertengahan 2024

Perusahaan, mulai melakukan diversifikasi usaha jasa pengangkutan limbah batu bara (FABA) sejak mendapatkan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan untuk armada truk perseroan pada 2019.

Terbukti langkah yang diambil ini tepat untuk menopang tumbuhnya pendapatan jasa angkut perseroan dari tahun ke tahun. Pendapatan terbesar perseroan saat ini tetap dari segmen penjualan material ke kontraktor, salah satunya Sinohydro – NEM Consortium anak perusahaan dari Power China Group.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023