Ia pernah mengatakan kepada ribuan peziarah bahwa kondisi kesehatannya menjadi kendala untuk mengemban tugas sebagai pemimpin umat Katolik sedunia itu. Ia terpilih menjadi paus sejak April 2005.
Lebih dari 200.000 peziarah hadir dalam audiensi itu di bawah musim dingin kota itu. Sebelum matahari terbit, para peziarah satu persatu berdatangan ke lapangan St Petrus. Ratusan orang berhimpun dalam kelompok. Mereka kemudian mencari titik yang ideal di lapangan itu agar dapat menyaksikan penampilan terakhir Paus Benediktus XVI.
Peziarah dari segala usia mengibarkan-ngibarkan bendera dan balon. Sebagian ada yang menyanyikan beberapa lagu rohani, sebagian saling membagi sukacita. Mereka seakan melupakan prahara yang belakangan menerpa ajaran-ajaran kekatolikan. Para peziarah yang berkumpul itu mengatakan mereka ingin melihat penampilan Paus terakhir kali.
Mobil kepausan berwarna putih perlahan memasuki lapangan St Petrus, sebagaimana dikutip dari laman BBC. Mobil itu membawa paus yang telah berusia 85 tahun, membelah kumpulan para peziarah.
Para peziarah meneriakkan namanya dan mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya kepada Gereja. Di satu titik, Paus Benediktus berhenti kemudian mencium tiga bayi yang disodorkan oleh sejumlah peziarah. Sejumlah kardinal yang akan segera mengikuti pemilhan paus hadir juga di lapangan.
Pengatur acara itu menyatakan tidak ada tradisi mencium tangan paus untuk menghindari agar tidak terjadi kehebohan.
"Ia tidak ingin mengecewakan harapan para peziarah," kata jurubicara Vatican, Federico Lombardi kepada kantor berita AFP.
(A024)
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013