Wakil Bupati Gresik, Muhammad Qosim, Rabu mengatakan proses pembangunan kini masih terkendala pembebasan tiga petak bidang serta penempatan 22 orang yang belum memiliki lokasi lain di luar lapangan terbang.
"Setelah saya menemui Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Gresik, diharapkan kedua masalah itu selesai secepatnya, yakni penyelesaian tiga petak bidang serta pemberian lokasi lain 22 orang yang kini masih menempati lokasi pembangunan lapangan terbang," katanya.
Qosim mengakui, sebanyak 22 orang yang kini masih bertempat tinggal di sekitar lokasi pembangunan lapangan terbang belum mendapatkan tempat tinggal di luar, karena mereka masih dalam proses memilih tempat.
"Untuk ganti rugi sudah tidak ada masalah yakni dengan harga 60 ribu/meter, dan kita target secepatnya bisa selesai dan beroperasi pada bulan Juli 2013," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini sudah banyak maskapai yang menawarkan diri untuk melayani rute Pulau Bawean, salah satunya adalah Lion Air dengan kapasitas 80 tempat duduk.
"Sudah banyak maskapai pesawat terbang yang sudah mau bekerja sama dengan kita, salah satunya adalah Lion Air dengan kapasitas 80 penumpang," katanya.
Sementara itu, lapangan terbang perintis Pulau Bawean memiliki landasan pacu sepanjang 1.200 meter, dan saat ini sudah terbangun 900 meter dan tinggal 300 meter yang belum selesai.
"Kami berharap warga Pulau Bawean mendukung secara penuh pembangunan lapangan terbang ini sebagai bagian dari upaya kepentingan bersama dan tidak menjadikan pembangunan ini sebagai bagian dari proyek pribadi atau golongan," katanya.
(KR-ZIZ/E008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013