“Seperti tahun lalu saya menyiapkan bonus, waktu itu emasnya Rp25 juta, peraknya Rp15 juta dan perunggunya Rp10 juta. Tahun ini minimal sama doakan biar bisa nambah dikit soalnya lagi banyak kegiatan pembangunan yang butuh anggaran besar,” kata Gubernur Bali Wayan Koster.
Saat melepas kontingen Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Bali di Denpasar, Senin, Koster menyampaikan bahwa apresiasi bagi atlet itu penting apalagi dirinya pernah menduduki jabatan di DPR RI yang membidangi olahraga.
Saat itu dirinya berada di Komisi X DPR RI dan terlibat dalam penyusunan undang-undang olahraga, sehingga kepedulian tersebut dilanjutkan saat memimpin Bali.
“Saya tahu olahraga adalah salah satu penanda kemajuan suatu bangsa, oleh karena itu pada zaman Presiden Soekarno olahraga dapat tempat sangat terhormat dan sangat didukung pemerintah,” ujarnya.
Koster juga mengatakan dukungan yang sama dari pemerintah juga hadir saat ini, di mana sesuai undang-undang keolahragaan pemerintah daerah wajib memberi perhatian kepada semua cabang olahraga yang menjadi aktivitas kehidupan masyarakat.
“Kita mengenal olahraga prestasi, olahraga pendidikan, dan olahraga masyarakat, ini (Fornas VII) saya kira masuk kategori olahraga masyarakat, menjadi kewajiban bagi pemda sesuai kemampuannya untuk memberi dukungan sepenuhnya,” kata Wayan Koster.
Gubernur asal Buleleng itu berharap agar tahun ini prestasi atlet olahraga masyarakat meningkat, di mana tahun lalu Bali berada di posisi 15 dan tahun ini ditarget masuk 10 besar.
Ketua Kontingen KORMI Bali Teguh Hery Susantho mengaku optimistis prestasi dari 397 kontingen yang dikirim akan meningkat.
Hal ini dilihat dari jumlah atlet yang bertambah, yaitu sebelumnya Fornas VI Palembang 196 atlet sementara saat ini 299 atlet olahraga masyarakat yang dikirim.
Menuju pertandingan 2-9 Juli 2023 mendatang, KORMI Bali telah memantau latihan intensif dari 21 induk olahraga, pun juga melakukan evaluasi soal pertandingan tahun sebelumnya.
“Yang jadi evaluasi tahun lalu penggiat kita lebih diintensifkan, karena saat itu semua provinsi lain lebih diakomodir oleh pemerintah, mudah-mudahan bisa memberi yang lebih baik,” ujar Teguh.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023