Spirit yang mendasari Pasar Kangen itu adalah ketahanan pangan. Makanan lokal dan tradisi kita harus dipertahankan karena saat ini banyak gempuran makanan dari luar negeri
Solo (ANTARA) - Pasar Kangen meramaikan gelaran Satu Dalam Cita di Pamedan, Pura Mangkunegaran Solo pada 23-25 Juni.
Pendiri sekaligus Ketua Pasar Kangen Jogja Ong Hari Wahyu di Solo, Minggu mengatakan Pasar Kangen merupakan bentuk usaha ketahanan pangan.
"Spirit yang mendasari Pasar Kangen itu adalah ketahanan pangan. Makanan lokal dan tradisi kita harus dipertahankan karena saat ini banyak gempuran makanan dari luar negeri," katanya.
Ia mengatakan kuliner bukan sekadar makanan tetapi juga merupakan bagian dari kebudayaan. Oleh karena itu, kekayaan kuliner Indonesia harus dipertahankan supaya generasi muda mengerti dan mengenal makanan khas Indonesia.
Salah satu pendukung acara tersebut EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengatakan perusahaan tersebut terus mendukung pelestarian kekayaan budaya di dalam negeri.
"Produk kebudayaan Indonesia begitu banyak sehingga menjadi panggilan bagi kami untuk turut memperkenalkan kuliner khas tradisional kepada masyarakat luas melalui Pasar Kangen ini. Kami juga berperan aktif dalam memberikan pembinaan kepada UMKM dalam mengembangkan bisnisnya," katanya.
Ia mengatakan pembinaan yang diberikan kepada UMKM bertujuan agar UMKM mendapatkan pengetahuan dan akses yang diperlukan dalam berbisnis.
"Sejumlah peserta yang merupakan binaan BCA merasakan betul bantuan BCA dari waktu ke waktu seperti halnya yang hadir sebagai tenant di Pasar Kangen ini," katanya.
Sementara itu, dalam acara yang diikuti oleh sebanyak 60 UMKM tersebut, BCA memberikan cashback mulai dari Rp15.000-50.000.
Baca juga: PHRI dorong penyempurnaan infrastruktur wisata DIY
Baca juga: Pasar kangen tampilkan Yogyakarta tempo dulu
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023