Seoul (ANTARA) - Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo pada Minggu memperingati 73 tahun pecahnya Perang Korea dengan berjanji akan membela negara dengan kemampuan "pertahanan diri yang kuat".
Perang Korea meletus pada 25 Juni 1950, ketika pasukan Korea Utara menyerbu Korsel. Amerika Serikat dan 20 negara sekutu lainnya bertempur membela Korsel di bawah bendera PBB. Konflik itu berakhir dengan gencatan senjata tiga tahun kemudian.
"Pemerintah akan melindungi keamanan kita dengan pertahanan diri yang kuat, bukan dengan perdamaian semu berdasarkan niat baik Korut yang palsu," kata Han dalam upacara nasional yang menandai dimulainya perang tersebut.
Ketegangan terus meningkat di Semenanjung Korea yang dipicu oleh Korut dengan serangkaian uji coba senjata, termasuk peluncuran satelit mata-mata militer yang gagal bulan lalu.
Han mengatakan, "Korut masih belum bisa bangkit dari khayalan kosong Perang Korea."
Pada awal bulan ini, Korsel terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk periode 2024-2025, yang memperkuat pijakannya untuk mengatasi masalah dengan Korut dan tantangan keamanan global lainnya.
Setelah terpilih, Han mengatakan Korsel akan meningkatkan kerja sama dengan AS dan Jepang untuk melawan ancaman nuklir Korut.
"Masuknya Korsel sebagai anggota tidak tetap DK PBB merupakan kesempatan untuk lebih memperluas solidaritas dan kerja sama antara Korsel, AS dan Jepang untuk menghadapi ancaman nuklir Korut," kata Han.
Sumber: Yonhap-OANA
Baca juga: Menlu AS hubungi Korsel untuk diskusikan hasil kunjungan ke China
Baca juga: Korsel dan Vietnam pererat kerja sama lawan ancaman nuklir Korut
Penerjemah: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023