Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI (KBRI) di Astana pada Sabtu menggelar demo memasak sajian khas Indonesia kepada masyarakat setempat di aula Pusat Budaya Indonesia di ibu kota Kazakhstan itu, bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP).
Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman saat membuka acara itu menjelaskan pentingnya gastrodiplomasi dalam hubungan antarnegara.
"Kuliner dapat menjadi pintu persahabatan kedua negara dan gastrodiplomasi merupakan bentuk diplomasi melalui makanan (tata boga)," kata Fadjroel dalam keterangan yang diterima pada Minggu.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua DWP Poppy Rachman dan para pengurus DWP atas penyelenggaraan demo masak yang dipandu oleh Chef Budiarti itu.
Chef Budiarti memeragakan cara membuat nasi goreng iga dan talam labu kuning dalam acara tersebut.
Ia juga mengaku senang bisa berbagi pengetahuan tentang memasak sajian Indonesia kepada masyarakat Kazakhstan.
"Alhamdulillah, semua peserta sangat semangat belajar masakan Indonesia. Senang bisa bertukar pengetahuan tentang masakan Indonesia," kata Budiarti, kepala juru masak di Wisma Indonesia di Astana.
"Semoga acara seperti ini bisa mengangkat masakan Indonesia untuk semakin go internasional," katanya.
Para peserta memadati aula Pusat Budaya Indonesia dan mengapresiasi rasa makanan yang disajikan, kata KBRI.
"Program ini sangat menarik. Akhirnya saya dapat mengetahui tentang budaya Indonesia melalui makanannya. Makanannya juga sangat enak. Saya akan mencoba masakan ini di rumah saya," kata seorang peserta, Orlova Oxana.
Baca juga: KBRI Astana gelar "open house" Idul Fitri untuk WNI di Kazakhstan
Baca juga: Dubes, DPD RI berdiskusi pemindahan ibu kota dengan Gubernur Astana
Pewarta: Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023