Persiapan sudah, kami tinggal menyempurnakan proposal, selanjutnya diserahkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan),"
Semarang (ANTARA News) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang menargetkan menjadi universitas Islam negeri (UIN) pada tahun ini, setelah rencana konversi status tersebut sempat tertunda.

"Persiapan sudah, kami tinggal menyempurnakan proposal, selanjutnya diserahkan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan)," kata Rektor IAIN Semarang Prof Muhibbin Noor di Semarang, Selasa.

Ia menjelaskan proses konversi IAIN menjadi UIN memang melibatkan lintas kementerian, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenpan, dan tentunya Kementerian Agama yang selama ini menaunginya.

Menurut dia, semula ditargetkan perubahan status menjadi universitas terealisasi 2012, tetapi karena terkendala beberapa hal akhirnya tertunda, tetapi diharapkan pada tahun ini rencana tersebut terealisasi.

"Setelah mendapatkan rekomendasi dari Kemendikbud, kemudian diproses ke Kemenpan. Lalu Kementerian Keuangan dan finalnya di Sekretariat Negara (Setneg). Mudah-mudahan semua prosesnya berjalan lancar," katanya.

Perubahan status dari IAIN menjadi UIN, kata dia, merupakan sebuah pemaknaan proses menuju ke arah lebih baik dan tak ada lagi dikotomi antara ilmu agama dan umum karena pada dasarnya ilmu itu satu.

"Kami ingin agar kedua ilmu itu, yakni ilmu agama dan umum terintegrasi dan terinterkoneksi satu sama lain. Tak ada lagi dikotomi. Sebab, kajian-kajian keilmuan yang dilakukan bisa lebih intens," katanya.

Dengan menjadi universitas, kata dia, mengharuskan untuk membuka program studi eksakta, seperti Matematika, Fisika, Biologi, dan sains yang saat ini sumber daya manusia (SDM) atau dosennya sudah disiapkan.

Meski demikian, ia menegaskan perubahan bentuk IAIN menjadi UIN tidak akan menghilangkan kekhasan kajian keislaman yang selama ini dihasilkan, melainkan justru semakin diperkuat dengan kajian ilmu umum.

Untuk menuju perubahan status, IAIN Walisongo Semarang telah mempersiapkan berbagai aspek, seperti SDM dengan menarik kembali dosen-dosennya yang selama ini berstatus DPK (Dipekerjakan) ke perguruan tinggi lain.

"Selama ini ada dosen-dosen kami yang diperbantukan ke perguruan tinggi swasta. Kami sudah menarik sebanyak 25 dosen untuk kembali mengajar di IAIN Walisongo. Masih ada 10 dosen lagi," kata Muhibbin.

(KR-ZLS/I007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013