Masjid bisa dijadikan salah satu kanal penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena bisa lebih efektif dan mengena bagi masyarakat,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan menyampaikan ide bahwa untuk mempercepat akses masyarakat terhadap perbankan dapat dilakukan melalui masjid-masjid yang diarahkan bagi para jamaah.

"Masjid bisa dijadikan salah satu kanal penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena bisa lebih efektif dan mengena bagi masyarakat," kata Dahlan, pada seminar bertajuk "The International Financial Inclusion Forum 2013: Aiming for an Inclusive Growth", di Jakarta, Selasa.

Menurut Dahlan, akses keuangan masyarakat di negeri ini harus terus ditingkatkan, karena penduduk kelompok ekonomi kelas bawah pada masa datang akan menjadi kelompok yang potensial untuk mendapatkan akses jasa layanan keuangan.

"Penyaluran KUR lewat masjid bisa sebagai solusi mengatasi keterbatasan akses masyarakat terhadap jasa perbankan, karena selama ini banyak penduduk yang tidak memenuhi syarat," uajr Dahlan.

Mantan Direktur Utama PLN ini menambahkan, salah satu jaminan kelangsungan pinjaman lewat mesjid tersebut adalah adanya tata nilai sosial dan keagamaan sebagai pengontrolnya.

Diutarakan Dahlan, ujicoba kredit pinjaman dana usaha mikro sudah dilakukan di lima mesjid di Jambi, dengan dana yang disalurkan sebesar Rp1 juta per mesjid.

Program yang sudah diujicoba selama 4 bulan terbukti memiliki tingkat kredit bermasalah (NPL) nol persen.

"Kami merencanakan program ini dilakukan pada 32 mesjid, sebanyak 15 mesjid di antaranya akan dipilih mesjid di Jakarta," kata Dahlan.

Dahlan mengaku, ide pengembangan kredit lewat mesjid tersebut datang dari mantan Wapres Jusuf Kalla, yang menyebutkan bahwa "jemaah tidak hanya harus memakmurkan mesjid, tetapi mesjid juga harus memakmurkan jemaahnya".

Meski begitu tambah Dahlan, jemaah yang sudah menerima dana pinjaman harus diumumkan, termasuk jika suatu saat kredit yang diterima macet.

"Kalau menunggak, ya jemaah yang menjadi nasabah kredit harus diumumkan setiap Jumat," ujar Dahlan.

Pada kesempatan itu, Dahlan hanya berpidato sekitar 5 menit, kemudian langsung meninggalkan acara karena ada keperluan lain di Kalimantan Timur untuk mengurus beberapa BUMN di kawasan itu.
(R017B008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013