... tidak ada alasan fundamental kembalinya Perang Dingin ke permukaan Bumi... "
Moskow (ANTARA News) - Tegas dan jelas Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, kembali meredam spekulasi hubungan Rusia-Amerika Serikat memasuki era Perang Dingin baru. Hal ini juga menegaskan Moskow dan Washington dapat bekerja sama dalam berbagai isu.
Medvedev mengakui hubungan kedua negara sempat menjadi perhatian banyak pihak terkait perselisihan Magnitsky Act mengenai adopsi anak dan sistem pertahanan peluru kendali.
"Meskipun begitu tidak ada alasan fundamental kembalinya Perang Dingin ke permukaan Bumi. Kami dapat menyelesaikan segala permasalahan bersama-sama," katanya.
Medvedev menerangkan perubahan ketegangan hubungan dipicu kepentingan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah berkuasa masing-masing negara.
Dia mengutip kejadian Magnitsky Act sebagai contoh paling relevan.
"Saya harus mengatakan itu sebagai upaya politisasi atau dibuat-buat. Pembuat undang-undang Amerika Serikat mencabut peraturan larangan berhubungan dengan Uni Soviet dan menggantinya dengan undang-undang anti-Rusia," katanya.
Sebelumnya pada Desember lalu, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mencabut peraturan Jackson-Vanik produk era Perang Dingin yang membatasi perdagangan Amerika Serikat dengan Moskow.
Namun Amerika Serikat memberlakukan peraturan baru mengenai larangan visa dan pembekuan aset milik pejabat Rusia yang dianggap Gedung Putih bersalah melanggar HAM.
Kebijakan Amerika Serikat itu bermula saat pengacara Sergei Magnitsky asal Rusia diduga tewas dibunuh kaki tangan pejabat Rusia pada 2009. DPR dan Senat Amerika Serikat secara mayoritas mendukung pengesahan undang-undang itu sehingga memicu kemarahan Rusia.
Sebagai balasan, Rusia memberlakukan Hukum Dima Yakovlev. Paraturan itu melarang orangtua Amerika Serikat mengadopsi anak Rusia.
Moskow memberlakukan aturan itu setelah terjadi kasus kematian seorang anak adopsi Rusia yang tewas karena dicampakkan orangtua Amerika Serikat di dalam mobil.
Dia ditinggalkan begitu saja sebagai bentuk hukuman; tapi nahas bagi anak karena dia terkena serangan jantung dan tewas akibat aksi orang tua adopsinya. "Kami dipaksa bereaksi atas keputusan hukum Amerika Serikat," kata Medvedev.
(A061/M016)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013