Solo (ANTARA) - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menjadi tamu spesial Hari Lahir (Harlah) Ke-63 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang diselenggarakan di Benteng Vastenburg Solo, Jawa Tengah, Jumat petang.

Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri saat orasi mengatakan Prabowo membatalkan satu acara di Jerman untuk hadir di PMII.

"Artinya beliau peduli pada calon pemimpin bangsa masa depan," katanya.

Selain Prabowo, beberapa tokoh yang hadir pada acara tersebut, di antaranya Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, dan Ketua DPW PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.

Selain mengapresiasi kedatangan Prabowo di tengah sibuknya kunjungan kerja ke beberapa negara, Abdullah Syukri mengajak para kader PMII untuk menjadi motor penggerak bangsa dan ikut terlibat memimpin Nusantara.

"Saya mengajak sahabat-sahabat sekalian mari bersama-sama membesarkan dan memenangkan pergerakan kepemimpinan dengan jauh lebih baik lagi. Mari berinovasi dengan kreativitas untuk bersama-sama membawa perubahan dan peradaban yang signifikan bagi bangsa kita tercinta Bangsa Indonesia," katanya.

Baca juga: 20.000 kader PMII akan ikuti peringatan harlah di Solo
Baca juga: Prabowo disambut ratusan relawan saat tiba di Solo

Ia mengajak para kader untuk memperkuat intelektualitas dan kaderisasi.

Sementara itu, Prabowo saat berpidato mengajak ribuan kader PMII yang hadir untuk berjuang demi kemakmuran negara.

"Kita bisa menjadi negara makmur. Dengan dukungan kalian kita akan berhasil. Selamat berjuang, ingat sejarahmu, ingat sumbangan pendahulumu untuk bangsa dan negara. Bangsa menanti bakti dan darma kalian," katanya.

Ia mengatakan usia 63 tahun merupakan usia yang cukup panjang dalam pengabdian pada negara.

"Saudara (Kader PMII, red.) harus bangga dengan prestasi pendahulu saudara, tokoh nasional, almarhum Zamroni, Hasyim Muzadi. Tokoh yang banyak jasanya pada negara dan bangsa," katanya.

Ia mengatakan di saat kritis dalam kehidupan bangsa, PMII sebagai bagian dalam keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) tampil dan berkali-kali menyelamatkan hidup bangsa dan negara.

"Saya yakin dari saudara akan lahir pemimpin bangsa yang akan berjuang, mengabdi, dan berbuat yang terbaik untuk kelangsungan hidup bangsa," katanya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023