Brussels (ANTARA) - Uni Eropa pada Jumat meluncurkan paket sanksi ke-11 atas Rusia karena serangannya ke Ukraina.
Dewan Uni Eropa mengumumkan dalam pernyataan bahwa pihaknya meluncurkan "langkah-langkah yang ditujukan untuk memperkuat sanksi EU yang sudah ada dan menindak pengelakan mereka."
Dengan keputusan itu, EU memasukkan ke dalam daftar hitam 87 entitas "yang secara langsung mendukung militer Rusia dan komplek industri" yang harus menghadapi pembatasan ekspor lebih ketat pada barang dan teknologi penggunaan ganda.
Masuk dalam daftar tersebut empat perusahaan Iran yang memasok drone militer untuk Rusia, serta perusahaan dari negara-negara lain yang berkontribusi untuk menghindari larangan perdagangan.
Blok tersebut juga melarang transit lebih banyak barang dan teknologi buatan EU yang dapat digunakan untuk tujuan militer melalui wilayah Rusia.
EU memperpanjang larangan transportasi barang-barang Rusia ke trailer dan semi-trailer yang terdaftar di Rusia, dan melarang kapal apa pun yang melakukan transfer antar kapal untuk berlabuh di pelabuhan EU.
Keputusan itu juga mencabut ijin penyiaran lima media yang berhubungan dekat dengan negara Rusia.
Sementara itu EU mengumumkan apa yang disebut "langkah terakhir" yang dapat membatasi perdagangan barang dan teknologi ke negara ketiga jika mereka terbukti secara "substansial dan sistematis" menghindari sanksi EU.
Target sanksi sebelumnya, diantaranya adalah Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dan melarang impor emas, minyak dan batubara dan ekspor barang-barang mewah serta teknologi tinggi, juga mengeluarkan bank-bank Rusia dan Belarus dari sistem pembayaran internasional SWIFT
Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Ukraina sebut Rusia menghindari sanksi terkait senjata
Baca juga: G-7 berlakukan sanksi pada Rusia saat Zelenskyy tiba di Jepang
Baca juga: Jepang, AS akan lanjutkan sanksi terhadap Rusia dan dukung Ukraina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023