Khusus aplikasi yang di induk terkoneksi melalui web http://dywik.griyaluhu.org/login sedangkan yang di unit dan nasabah bisa diunduh melalui play store

Bangli, Bali (ANTARA) - Dua inovator di Kabupaten Bangli, propinsi Bali, yakni I Nengah Suda dari Desa Sulahan sebagai inovator alat sebit anyaman bambu dan I Wayan Sutirka sebagai inovator digitalisasi dywik bank sampah Bangli era baru di Desa Tamanbali, maju sebagai finalis Lomba Kerthi Bali Swacita Nugraha.

"Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) melaksanakan penilaian lomba Kerthi Bali Swacita Nugraha kepada masyarakat umum yang kreatif dan inovatif, menghasilkan karya yang sangat bermanfaat bagi pembangunan daerah," kata Plt.Kepala BRIDA Kabupaten Bangli I Nengah Wikrama, dalam siaran pers Diskominfo Bangli, Jumat.

Tujuan dari kegiatan lomba tersebut adalah untuk memberikan sebuah penghargaan kepada warga negara/masyarakat, baik secara perorangan ataupun kelompok yang mampu menghasilkan inovasi kreatif dan dalam segi kemanfaatannya mampu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berdampak cukup besar dalam merubah kehidupan masyarakat, tambah Kepala BRIDA.

Dalam seleksi lomba inovasi ini ada dua inovasi yang diberikan penghargaan, di antaranya inovasi alat sebit anyaman bambu yang diciptakan oleh I Nengah Suda dari Desa Sulahan Kecamatan Susut. Inovasi teknologi dikembangkan dari proses tradisional menjadi alat/proses yang lebih modern dan efisien, dalam proses pengenalannya ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat. Penerapan teknologi kepada masyarakat dengan harapan masyarakat berubah dan mengerti tentang manfaat teknologi tersebut sebaik mungkin. Pemanfaatan teknologi dapat memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat karena kebutuhan masyarakat semakin meningkat.

Masyarakat Desa Sulahan yang mayoritas sebagai perajin menjadikan desa ini sebagai tempat komoditi untuk mencari kerajinan tangan dari bambu. Dengan semakin banyaknya permintaan pasar dan kualitas barang yang dihasilkan, maka timbul masalah dalam pengolahan bambu supaya bisa menyisir bambu dengan cepat dan hasil yang didapat sesuai dengan keinginan. Dari masalah tersebut maka tercetusnya ide dan inisiatif untuk membuat suatu alat dalam kehidupan pengolahan bambu. Dengan peralatan yang seadanya berupa, paku, pipa, plat seng, pisau, ban dalam bekas, baut dan kayu usuk, dari bahan yang mudah dicari serta harga yang tidak terlalu mahal. Maka terciptalah alat “sebit” anyaman bambu.

Selanjutnya inovasi digitalisasi dywik bank sampah Bangli era baru di Desa Tamanbali Bangli yang dikembangkan oleh I Wayan Sutirka. Melihat kondisi sampah yang ada di masyarakat yang tidak dikelola dengan baik maka dywik bank sampah berusaha berperan aktif dalam pengelolaan sampah secara lebih kreatif dengan memberikan sedikit inspirasi dan memberikan pelatihan-pelatihan mengenai pembuatan kreasi daur ulang serta tata kelola pengelolaan sampah kepada siswa-siswi sekolah mulai dari SD, SMP, SMA/SMK hingga ibu-ibu PKK, jelas Wikrama.

Selain itu dywik bank sampah juga berinovasi memanfaatkan sampah koran atau kertas sebagai kreasi daur ulang yang memiliki nilai seni dan ekonomis yang lebih menjadi bokor dengan motif maskot Kabupaten Bangli.

Seiring dengan kemajuan iptek pengelolaan dywik bank sampah juga dikembangkan dengan mengadopsi teknologi informasi dalam bentuk manajemen berbasis digitalisasi sehingga akan sangat memudahkan dalam pengelolaannya karena semua aktifitas pengelolaan sampah (jumlah sampah, jenis sampah, jumlah tabungan hasil penjualan nasabah sudah terintegrasi dalam aplikasi dengan beberapa menu yang bisa digunakan melalui Hp android maupun laptop.

Aplikasi yang digunakan ada tiga jenis yaitu aplikasi di induk (Dywik), di unit (Dywik Unit) dan di nasabah (Dywik Nasabah). Khusus aplikasi yang di induk terkoneksi melalui web http://dywik.griyaluhu.org/login sedangkan yang di unit dan nasabah bisa diunduh melalui play store yaitu “Dywik Kader” untuk di unit dan “Dywik Nasabah” untuk di nasabah.

Dywik bank sampah juga bekerjasama dengan beberapa pihak seperti, BPJSTK, BPD,BNI dan pegadaian sehingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan para pihak yang terkait dengan pengelolaan sampah.

Baca juga: Inisiator: Bank Sampah Gunung Emas awalnya berdayakan IRT menabung
Baca juga: Sulsel berencana bangun bank sampah regional atasi sampah plastik
Baca juga: Bank sampah manfaatkan kulit mengkudu jadi teh raih penghargaan KLHK

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023