Sejak beberapa bulan lalu kita tidak ada penambahan kasus baru, dan memang saat ini tersisa hanya tinggal 20 kasus lagi

Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Provinsi Banten menyatakan telah siap menghadapi transisi akhir status kedaruratan kesehatan dari masa pandemi ke endemi COVID-19.

"Tentunya kita siap (menghadapi masa transisi dari pandemi menjadi endemi COVID-19)," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat dikonfirmasi ANTARA di Tangerang, Jumat.

Ia mengaku, setelah diumumkan berakhirnya status kedaruratan kesehatan dari masa pandemi ke endemi COVID-19 di Indonesia oleh Presiden Joko Widodo, pihaknya belum mengambil langkah khusus dalam menghadapi masa transisi tersebut.

Namun, dipastikan Pemerintah Kabupaten Tangerang telah menyambut baik dan bersiap bertransisi menuju masa endemi COVID-19.

"Persiapan nanti kita ikuti petunjuk teknis dari Kemenkes RI. Kita tidak ada strategi khusus (menuju masa transisi endemi)," ungkap dia.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tangerang, dr Hendra Tarmizi menambahkan dalam hal ini sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan juga instansi terkait lain untuk mempersiapkan menghadapi transisi pandemi tersebut.

"Strategi khusus tidak ada, kita sama saja seperti sebelumnya. Tapi artinya segala macam persiapannya dalam menghadapi risiko ke depannya itu kita sudah siap," ucapnya.

Ia mengungkapkan, sejumlah strategi jangka panjang sebelumnya juga sudah dirancang, sebagai maksud di antaranya kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan, serta mempersiapkan kebijakan kesehatan lainnya.

Salah satunya, lanjut dia, adalah seperti meningkatkan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan, optimalisasi fungsi puskesmas sebagai fasilitas kesehatan masyarakat di masing-masing wilayah.

Kemudian, mengupayakan peningkatan kesadaran masyarakat untuk terus berprilaku hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan vaksinasi booster.

"Untuk vaksin sendiri kita telah mencakup sekitar 70 persen dari target sasaran. Walau memang untuk vaksinasi itu, di kita masih terkendala atas kekurangan stok dosis vaksinnya," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, sejauh ini situasi kasus positif COVID-19 di wilayah Kabupaten Tangerang sudah mulai melandai hingga tanpa ditemukannya kasus baru.

"Sejak beberapa bulan lalu kita tidak ada penambahan kasus baru, dan memang saat ini tersisa hanya tinggal 20 kasus lagi. Dan itu pun tidak bertambah lagi," tuturnya.

Ia menambahkan, dengan adanya pencabutan status pandemi ini, masyarakat diimbau agar tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan.

Selain itu, upaya vaksinasi juga terus dijalankan terutama untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko.

"Tentu imbauan ke masyarakat kita tetap harus menjaga protokol kesehatan. Karena dengan begitu segala bentuk penyakit kita bisa cegah," kata dia.

Sebelumnya, pemerintah secara resmi telah mengumumkan Indonesia melepas predikat pandemi COVID-19. Saat ini, virus tersebut berstatus endemi.

"Setelah tiga tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi pandemi COVID-19, sejak hari ini Rabu 21 Juni 2023, pemerintah memutuskan untuk mencabut status pandemi dan kita mulai memasuki masa endemi," kata Presiden Joko Widodo di Jakarta, Rabu (21/06).

Presiden menyampaikan keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan angka konfirmasi harian kasus COVID-19 yang dilaporkan mendekati nihil.

Baca juga: IDI Sumut dukung pemerintah cabut status pandemi COVID-19
Baca juga: Rektor UIN: Pencabutan pandemi COVID semangat tingkatkan pendidikan
Baca juga: Selamat tinggal pandemi COVID-19

Selain itu, hasil serosurvei menunjukkan 99 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap virus corona.

"Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah mencabut status kedaruratan atau public health emergency of international concern," ujar Jokowi.

Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023