Jaipur, India (ANTARA News) - Seorang pria India ditangkap atas tuduhan melakukan kegiatan mata-mata untuk Islamabad di perbatasan India dengan Pakistan, kata polisi, Senin.
Pria berusia 35 tahun itu dituduh memberikan informasi mengenai latihan yang diadakan oleh Angkatan Udara India pada Jumat di Rajashtan, sebuah negara bagian bergurun di India barat, kata polisi senior D.S. Dinkar kepada AFP.
Dinkar mengidentifikasi pria itu sebagai seorang warga India bernama Sumaar Khan dan mengatakan, ia dituduh melakukan kegiatan mata-mata untuk Badan Intelijen Pakistan dengan memberikan informasi mengenai instalasi pertahanan dan kegiatan militer India.
Polisi menuduh pria itu menggunakan telefon seluler dan Internet untuk menyampaikan informasi namun tidak mengatakan kapan ia ditangkap.
Baik Presiden Pranab Mukherjee maupun Perdana Menteri Manmohan Singh menyaksikan latihan militer itu, yang bersandi "Iron Fist".
India dan Pakistan sering menuduh masing-masing pihak memata-matai kegiatan militer mereka.
Kedua negara tetangga Asia Selatan itu terlibat dalam tiga perang, dua diantaranya menyangkut masalah Kashmir, sejak kemerdekaan pada 1947.
Lebih dari 47.000 orang -- warga sipil, militan dan aparat keamanan -- tewas dalam pemberontakan muslim di Kashmir India sejak akhir 1980-an.
Pejuang Kashmir menginginkan kemerdekaan wilayah itu dari India atau penggabungannya dengan Pakistan yang penduduknya beragama Islam.
New Delhi menuduh Islamabad membantu dan melatih pejuang Kashmir India. Pakistan membantah tuduhan itu namun mengakui memberikan dukungan moral dan diplomatik bagi perjuangan rakyat Kashmir untuk menentukan nasib mereka sendiri.
Perbatasan de fakto memisahkan zona-zona Kashmir antara yang dikuasai India dan Pakistan.
Serangan-serangan pada 2008 di Mumbai, ibukota finansial dan hiburan India, telah memperburuk hubungan antara India dan Pakistan.
New Delhi menghentikan dialog dengan Islamabad yang dimulai pada 2004 setelah serangan-serangan Mumbai pada November 2008 yang menewaskan lebih dari 166 orang.
India menyatakan memiliki bukti bahwa "badan-badan resmi" di Pakistan terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan-serangan itu -- tampaknya menunjuk pada badan intelijen dan militer Pakistan. Islamabad membantah tuduhan tersebut.
Sejumlah pejabat India menuduh serangan itu dilakukan oleh kelompok dukungan Pakistan, Lashkar-e-Taiba, yang memerangi kekuasaan India di Kashmir dan terkenal karena serangan terhadap parlemen India pada 2001. Namun, juru bicara Lashkar membantah terlibat dalam serangan tersebut. (M014)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013