Bantuan pangannya sudah sampai, yang pertama Jakarta, kedua Jawa Tengah dan ketiga Bengkulu
Bengkulu (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengapresiasi Provinsi Bengkulu yang menjadi salah satu dari tiga provinsi yang telah 100 persen menyalurkan bantuan pangan kepada masyarakat yang berhak menerima.

"Hebat, Bengkulu itu salah satu dari tiga provinsi yang 100 persen bantuan pangannya sudah sampai ke masyarakat," kata Arief Prasetyo Adi di Bengkulu, Jumat.

Arief memberikan apresiasi untuk kinerja Pemerintah Provinsi Bengkulu yang sigap dalam menyalurkan bantuan pangan. Hal itu sangat bermanfaat dalam mengendalikan inflasi daerah, serta menjaga perekonomian Bengkulu agar tetap stabil.

"Bantuan pangannya sudah sampai, yang pertama Jakarta, kedua Jawa Tengah dan ketiga Bengkulu, terima kasih, apapun nanti Badan Pangan Nasional akan menyiapkan rekom untuk Bengkulu apa yang harus dikerjakan untuk stabilisasi dan untuk ketersediaan pangan di Bengkulu," kata dia.

Selain itu Bapanas juga memberikan apresiasi untuk program Pemerintah Provinsi Bengkulu terkait memasyarakatkan beras produksi Bulog, yakni dengan membiasakan ASN dengan beras produksi Bulog.

"ASN di sini sudah mau menggunakan beras Bulog ini juga luar biasa salah satu inovasi dari Gubernur Bengkulu," kata dia.

Baca juga: NFA menjamin stabilitas pasokan dan harga pangan jelang Idul Adha

Baca juga: NFA tekankan soal kerja sama antardaerah jaga ketahanan pangan

Arief Prasetyo Adi menyampaikan itu saat menghadiri kegiatan "High Level Meeting" Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Provinsi Bengkulu pada Jumat, 23 Juni 2023.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana mengatakan pangan merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi inflasi daerah.

"Surplus gabah namun defisit pangan, ini perlu inovasi dan hilirisasi di sektor pangan, untuk Bengkulu itu gabah. Jadi tadi solusinya harus ada proses dan peralatan penggiling gabah modern. Agar semua ketersediaan gabah kering di sentra-sentra bisa diolah di kampung sendiri (tidak harus dijual keluar daerah)," kata dia.

Baca juga: NFA sebut ketahanan pangan berbasis kedaulatan dan kemandirian

Baca juga: NFA minta Bulog pasok kedelai ke pengrajin tahu dan tempe

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023