Dalam konferensi pers pada Kamis sore waktu setempat, Laksamana Muda Penjaga Pantai AS John Mauger mengatakan kendaraan bawah laut yang dioperasikan dari jarak jauh (remotely operated vehicle/ROV) menemukan kerucut ekor kapal selam Titan sekitar setengah kilometer dari haluan Titanic di dasar laut.
"ROV kemudian menemukan puing-puing tambahan. Setelah berkonsultasi dengan para pakar dari komando terpadu, puing-puing itu konsisten dengan ledakan dahsyat ruang tekanan (pressure chamber)," jelas Mauger.
"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam bagi keluarga yang ditinggalkan," katanya.
Sesaat sebelum pengumuman, OceanGate Expeditions, perusahaan yang berbasis di AS yang memiliki dan mengoperasikan kapal selam tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya yakin lima penumpang kapal selam wisata yang sedianya akan melihat bangkai Titanic itu "sangat disayangkan telah tewas."
Kelima penumpang tersebut termasuk seorang miliarder dan penjelajah Hamish Harding, seorang penjelajah Perancis Paul-Henry Nargeolet, Shahzada Dawood dan putranya, Suleman Dawood, anggota keluarga terpandang di Pakistan, dan CEO OceanGate Expeditions sekaligus pilot kapal selam Titan Stockton Rush.
Kapal selam itu hilang lebih dari 600 kilometer di lepas pantai Newfoundland di Kanada timur pada Minggu (18/6) pagi saat menyelam menuju bangkai kapal Titanic di Atlantik Utara.
Upaya pencarian internasional yang dipimpin oleh Penjaga Pantai AS berpacu dengan waktu untuk menemukan kapal selam yang hilang itu, yang diperkirakan memiliki pasokan oksigen untuk 96 jam dan pasokan udaranya diperkirakan akan habis pada Kamis pagi
Sejumlah laporan mengatakan bahwa perangkat sonar bawah laut menangkap suara keras pada Selasa (20/6) dan Rabu (21/6) di area tempat kapal selam itu menghilang.
Menurut Mauger, tampaknya tidak ada hubungan antara bunyi dan lokasi kapal selam di dasar laut.
OceanGate Expeditions menggunakan kapal selam berkapasitas lima orang itu untuk mencapai bangkai Titanic yang berada 3.800 meter di bawah permukaan laut.
Di laman situsnya, perusahaan tersebut mempromosikan perjalanan tujuh malam ke Titanic dengan biaya 250.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp14.982) per orang. Hasil dari pendapatan tersebut akan digunakan untuk penelitian Titanic.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023