"Selama ketua umum mendukung dan itu hak dari semua warga negara Indonesia untuk mencalonkan dan dicalonkan. Saya hukumnya wajib mendukung dan memenangkan," ujar Rudy di The People's Cafe, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis malam.
Selama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga mendukung terkait dengan pencalonan Gibran, Rudy sebagai kader akan tegak lurus mengikuti arahan partai.
"Tegak lurus hukumnya wajib dimenangkan dan dilaksanakan," tegasnya.
Rudy juga menegaskan bahwa siapa pun yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), baik itu Gibran Rakabuming Raka maupun Kaesang Pangarep, akan tetap didukung.
Menurut dia, yang terpenting calon pemimpin tersebut telah melalui mekanisme yang ada di partai berlogo banteng moncong putih itu dan mendapatkan rekomendasi dari Megawati.
"Entah itu Mas Gibran, Mas Kaesang maju di Depok, mau maju di Surakarta, semua dilalui mekanismenya dan ketua umum merekomendasi," tambah Rudy.
Saat disinggung awak media terkait sejauh apa pembicaraan di internal PDI Perjuangan terkait dengan pencalonan Gibran, dia mengatakan bahwa partainya saat ini tengah fokus pada pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan anggota legislatif (pileg).
Baca juga: Gibran dan Dico disebut berpeluang berkompetisi di Pilgub Jateng
Baca juga: Duet Gibran-Dico tunggu arahan ketua umum partai
Sebelumnya, akademikus Universitas Diponegoro Semarang Retna Hanani mengatakan bahwa Gibran Rakabuming Raka dan Dico Ganinduto yang sama-sama tokoh muda berpeluang bersaing dalam konstelasi posisi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024.
"Kemungkinan mereka malah akan berkompetisi. Kalau untuk menyatukan, saya kira agak riskan," katanya saat diskusi bertajuk Peluang Pemimpin Muda dalam Pilkada Jawa Tengah 2024 yang digelar Komunitas Transformasi Kota (Kotta) di Semarang, Rabu (5/4).
Gibran yang notabene putra sulung Presiden RI Joko Widodo adalah Wali Kota Surakarta, sedangkan Dico adalah Bupati Kendal yang merupakan politikus Partai Golkar.
Pengajar FISIP Undip itu memperkirakan elektabilitas kedua tokoh muda itu sama-sama tinggi di kalangan anak muda. Akan tetapi, tidak bisa menafikan konstelasi politik yang cukup mapan di Jateng.
"Secara proporsional anak muda itu sebanyak 31—33 persen, itu suara besar. Akan tetapi, kita harus memperhatikan konstelasi politik yang cukup mapan di Jateng bahwa harus ada representasi dari kelompok nasionalis dan agama," katanya.
Direktur Eksekutif AKSARA Research and Consulting Hendri Kurniawan menyampaikan hasil survei yang menunjukkan kedua tokoh itu mendapatkan dukungan tertinggi dari kalangan pemilih muda d Jateng.
Dengan elektabilitas yang tinggi, Hendri justru menyoroti peluang mereka berdua dipasangkan sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng pada Pilkada 2024.
Berdasarkan survei AKSARA pada tanggal 15—25 Januari 2023 terhadap 800 responden di Jawa Tengah berusia 17—39 tahun, pasangan Gibran-Dico mendapatkan tingkat keterpilihan tertinggi sebesar 31,8 persen.
"Dua pemimpin muda ini dinilai berhasil memimpin daerahnya masing-masing sehingga dipandang layak untuk memimpin Jateng ke depan," katanya.
Sementara itu, Adi Prayitno selaku Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia mengingatkan bahwa tipikal pemilih yang masih pragmatis menjadi pekerjaan rumah bagi demokrasi di Indonesia.
Artinya, kata dia, pemilih di Indonesia masih cenderung memilih calon yang mau memberikan sesuatu yang bersifat praktis atau imbalan ketimbang melihat calon dari program-program yang mereka tawarkan.
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023