Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Bupati Jember Hendy Siswanto yang juga Koordinator Wilayah Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Jawa Timur mengajak kepala daerah atau bupati lainnya untuk berkolaborasi dalam pengembangan ekonomi kreatif di wilayah provinsi setempat.
Apkasi Jatim menggelar rapat kerja bertemakan ekonomi kreatif yang melibatkan seluruh bupati di provinsi setempat yang digelar di salah satu hotel di Surabaya, Kamis.
"Ekonomi kreatif mudah diucapkan, namun sulit untuk dilaksanakan tentunya. Maka dari itu perlu adanya kolaborasi dengan daerah lain agar ekonomi kreatif terus berjalan," kata Hendy dalam keterangan tertulis yang diterima di Kabupaten Jember.
Menurutnya Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan pencabutan status pandemi COVID-19 di Indonesia pada Rabu (21/06), sehingga dengan pencabutan tersebut Indonesia akan memasuki masa endemi.
"Setelah dicabut status pandemi, maka salah satu sektor yang cepat pulih yaitu ekonomi kreatif. Saat pandemi, sektor tersebut tidak berdampak signifikan karena masyarakat justru tertarik beralih ke ekonomi kreatif," tuturnya.
Dalam rapat koordinasi itu menghadirkan pembicara Direktur Pengembangan Kekayaan Intelektual Industri Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dr Robinson Hasoloan Sinaga yang memaparkan terkait optimalisasi peluang dan pengembangan ekonomi kreatif di daerah.
"Mewujudkan ekonomi kreatif dapat segera melangkah sesuai apa yang telah dirancang, sehingga semua harus fokus dan satu titik dulu untuk benar-benar dikembangkan," kata Robinson.
Ia menjelaskan para pemuda atau kalangan milenial akhir-akhir ini sangat tertarik pada sektor ekonomi kreatif terutama pada game dan musik, sehingga mereka dapat banyak mengembangkan lebih jauh potensi yang mereka miliki.
"Selain itu, game dan musik juga bisa membuat sarana hiburan yang menghasilkan pendapatan," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Khofifah apresiasi kontribusi ekonomi kreatif di Jatim
Baca juga: Angela ajak pelaku industri ekraf dunia kolaborasi dengan Indonesia
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023