...pasar juga mendapat sentimen positif dari pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia...
Jakarta (ANTARA News) - Kurs nilai tukar rupiah pada Senin pagi bergerak melemah sebesar tujuh poin terhadap dolar AS menyusul ekonomi Eropa yang masih mengalami kontraksi.

Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Senin pagi bergerak melemah sebesar tujuh poin menjadi Rp9.708 per dolar AS, sebelumnya Rp9.701/dolar AS.

"Proyeksi dari Komisi Eropa yang memperlihatkan ekonomi negara-negara kawasan Eropa masih berpotensi untuk kembali mengalami kontraksi pada tahun 2013 turut membebani mata uang negara berkembang, termasuk rupiah," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan bahwa mata uang euro juga tertekan terhadap dolar AS setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan jumlah pembayaran kredit perbankan yang jauh di bawah ekspektasi pasar sehingga memicu keraguan atas kesehatan sistem keuangan Eropa.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan keterangan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah kembali melemah terimbas The Federal Reserve yang mengindikasikan dibatasinya program pembelian obligasi setiap bulannya.

"Akan tetapi, pasar juga mendapat sentimen positif dari pernyataan Gubernur Bank Sentral Australia (RBA) yang cukup optimistis dengan menyatakan kondisi ekonomi China," kata dia.

Ia mengatakan bahwa sentimen positif juga datang dari Jerman, yang menyatakan bahwa Jerman tidak bermasalah dengan nilai tukar euro yang saat ini berfluktuasi.

(KR-ZMF) 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013