Dubai (ANTARA News) - Sebuah kelompok gerilya Irak menculik seorang teknisi Turki dan menuntut agar Turki menarik utusannya dari Baghdad dan mendesak pembebasan tahanan Irak di penjara-penjara AS dan Irak, demikian dilaporkan televisi Al-Jazeera, Kamis. Sebuah rekaman video dari kelompok Batalyon Imam Ali yang ditayangkan televisi satelit itu menunjukkan seorang pria berusia pertengahan sedang duduk di samping sebuah dinding, sementara seorang gerilyawan mengarahkan senapan serbu ke kepalanya. Pria itu memegang kartu identitas dengan nama Hasan Eskimutlu. Al-Jazeera mengatakan, kelompok itu memberi Turki waktu sepekan untuk memenuhi tuntutan-tuntutannya, termasuk melarang perusahaan angkutan Turki membawa perbekalan bagi pangkalan-pangkalan AS di Irak. "Kelompok itu menuntut dalam video tersebut agar pemerintah Turki menekan pemerintah Irak untuk membebaskan wanita dan pria Irak dari penjara-penjara Amerika dan Irak... dan menarik duta besar Turki dari Baghdad," kata Al-Jazeera. Televisi itu menambahkan bahwa kelompok tersebut, yang namanya menunjukkan bahwa mereka kelompok muslim Syiah, mengatakan, mereka menculik pria Turki itu dan penterjemahnya di daerah sebelah utara Baghdad. Kelompok-kelompok gerilya seringkali menculik warga asing untuk menekan pemerintah dan perusahaan di negara mereka agar mengakhiri kerja sama dengan pemerintah Baghdad yang didukung AS.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006