Selain keliling kelenteng, mereka juga masuk ke rumah-rumah warga Tionghoa untuk singgah dan mendoakan tuan rumah agar mendapat rezeki dan kesehatan."Jambi (ANTARA News) - Ribuan warga Kota Jambi dari berbagai etnis memadati kawasan Pecinan di Kelurahan Talang Jauh, Kecamatan Jelutung, untuk menyaksikan perayaan Cap Go Meh 2013 yang diadakan oleh umat Konghucu, Jambi, sejak sore Minggu (24/2).
Berbagai atraksi dan ritual keagamanan mewarnai kegiatan tersebut, diantaranya adalah Barongsai dan ritual pandu dewa atau memandu patung Dewa dalam ajaran Konghucu.
Dalam kegiatan itu, sedikitnya ada 10 patung Dewa yang dipandu dan diarak berkeliling dari satu kelenteng ke kelenteng lainnya oleh beberapa orang yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural.
"Selain keliling kelenteng, mereka juga masuk ke rumah-rumah warga Tionghoa untuk singgah dan mendoakan tuan rumah agar mendapat rezeki dan kesehatan," ujar Akiang, warga RT 05, Talang Jauh, yang hadir dalam perayaan itu.
Menurut dia, selain pemandu dewa, masih ada dua atau tiga orang lagi yang dipercaya juga memiliki kekuatan supranatural dalam rombongan pandu dewa itu.
Kedua orang ini biasanya berjalan dalam kondisi tidak sadar sebab sudah dirasuki arwah, namun dapat memberikan kebaikan melalui doa-doa mereka, katanya lagi.
Pantauan Antara, dua orang yang disebut ini membawa sejenis bandul berduri dengan tali rantai dan senjata tajam. Sesekalai ia membenturkan punggungnya dengan bandul berduri sehingga membuat kulit punggungnya terkelupas.
Bahkan, seorang lainnya menusuk kulit pipinya dengan sejenis besi panjang hingga tembus ke pipi sebelahnya. Di ujung besi yang tembus diletakkan buah-buahan seperti pisang.
Mereka ini bahkan sesekali melompat api yang sedang berkobar yang sengaja diletakkan ditengah jalan perlintasan rombongan pandu dewa itu.
Dalam kegiatan itu, hadir Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar, Wakil Walikota Jambi Sum Indra dan Bupati Tanjung Jabung Timur, Kanwil Kemenag Jambi, Danrem 042 Garuda Putih dan unsur Muspida lainya,
Wakil Gubernur Jambi Facrori Umar dalam sambutan kegiatan itu mengatakan, apa yang ditampilkan oleh para umat Konghucu ini adalah kekayaan budaya kita bersama yang patut dijaa dan dilestarikan.
"Inilah wujud keragaman budaya kita di Jambi ini, dan ini patut kita jaga bersama agar tetap lestari," katanya sambil mengucapakan selamat kepada ribuan umat yang berdesakkan di Kelenteng.
Ketua Panitia Cap Go Meh Tahun 2013 Kota Jambi yang juga Ketua Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Provinsi Jambi, Darman Wijaya mengaku perayaan Cap Go Meh tahun in lebih ramai dari tahun-tahun sebelumnya.
Menurut dia, ramainya umat yang datang menyaksikan kegiatan itu sebagai pertanda tidak ada lagi rasa ragu dan takut dalam diri umat Konghucu di Jambi dalam merayakan kegiatan keagamaan mereka.
"Kegiatan Cap Go Meh ini lebih ramai dari tahun sebelumnya. Ini berkaitan dengan telah ditetapkannya agama Konghucu sebagai salah satu agama resmi di Indonesia, sehingga umat tidak ada lagi rasa takut dan ragu dalam merayakan ritual keagamaan mereka, sebab segala kegiatan itu kini telah berlandasakan undang-undang. Sekarang agama Konghucu telah setara dengan agama lain di Indonesia," paparnya. (NF)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013