Saya ingin mencetak `hattrick` pada saat bersejarah seperti ini, dan saya pikir saya semestinya mendapat bola itu, namun hal itu tidak terjadi."

London (ANTARA News) - Pemain sayap Swansea Nathan Dyer mengakui dirinya frustrasi tidak dapat mengeksekusi penalti yang menghapus peluangnya untuk melengkapi "hattrick" saat timnya menang 5-0 di final Piala Liga atas Bradfrod pada Minggu.

Dyer memainkan peran kunci bagi upaya pasukan Michael Laudrup mengamankan trofi bergengsi pertama sepanjang sejarah Swansea, ketika ia membuka pesta gol melalui upaya jarak dekat pada menit ke-16 dan kemudian mencetak gol ketiga melalui penyelesaian melengkungnya dua menit setelah turun minum di Wembley, lapor AFP.

Namun kemudian Swansea mendapat hadiah penalti pada menit ke-56 setelah kiper Bradfrod Matt Duke melanggar Jonathan De Guzman, pemain terbaik di laga ini merasa dirinya semestinya diberi kesempatan untuk mengunci trigolnya.

De Guzman merupakan ekselutor reguler Swansea, dan ia menjelaskan bahwa ia ingin menjaga peran itu, yang membuat Dyer frustrasi.

Pemain 25 tahun itu dapat terlihat mengeluh dengan marah perihal keputusan itu, dan kapten Ashley Williams serta penyerang bintang Michu sampai perlu menenangkannya.

De Guzman sukses mencetak gol melalui penalti itu dan Dyer, yang tidak merayakan gol tersebut, kemudian digantikan, sehingga mengakhiri mimpinya untuk mencetak gol di partai puncak.

Ketika ditanyai setelah peluit panjang berbunyi mengenai perasaannya tentang keputusan penalti, Dyer menjawab, "Saya ingin mencetak `hattrick` pada saat bersejarah seperti ini, dan saya pikir saya semestinya mendapat bola itu, namun hal itu tidak terjadi."

"Namun Swansea telah melaju sejauh ini sebagai klub dan kota, bagi kami ini merupakan kemenangan hebat. para pemain telah bekerja begitu keras." (RF/I015)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013