Pasar menilai banyak hawkish dari Powell sebelum kesaksiannya, jadi komentarnya tidak terlalu mengejutkan

Singapura (ANTARA) - Dolar melemah di dekat level terendah satu bulan terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di sesi Asia pada Kamis sore, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell berpegang pada pesannya yang biasa pada kesaksian setengah tahunannya, menawarkan sedikit ruang untuk kejutan.

Sterling bertengger di dekat level tertinggi satu tahun menjelang keputusan suku bunga Bank Sentral Inggris (BoE) di kemudian hari, dengan laporan inflasi yang panas pada Rabu (21/6/2023) kemungkinan akan membuat para pembuat kebijakan waspada.

Dalam sambutannya kepada anggota parlemen di Capitol Hill pada Rabu (21/6/2023), Powell mengatakan kenaikan suku bunga AS lebih lanjut adalah "tebakan yang cukup bagus" ke mana arah Fed jika ekonomi berlanjut ke arahnya saat ini. Komentar itu sejalan dengan apa yang dikatakan bank sentral pada pertemuan kebijakannya pekan lalu.

Indeks dolar AS terakhir berdiri di 102,09, tidak jauh dari level terendah lima minggu baru-baru ini di 102,00, setelah turun hampir 0,5 persen di sesi sebelumnya.

Perdagangan menipis di Asia berkaitan dengan Hong Kong dan China ditutup untuk liburan.

Euro naik ke level tertinggi lebih dari satu bulan di 1,0995 dolar, memperpanjang kenaikan 0,65 persen pada sesi sebelumnya.

"Pasar menilai banyak hawkish dari Powell sebelum kesaksiannya, jadi komentarnya tidak terlalu mengejutkan," kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia (CBA).

"Pada tahap ini, (pasar) tidak yakin bahwa FOMC dapat melakukan dua kali kenaikan suku bunga tahun ini."

Di tempat lain, sterling turun 0,1 persen menjadi 1,2755 dolar.

BoE akan menaikkan suku bunga untuk ke-13 kalinya berturut-turut pada Kamis, sehari setelah data inflasi datang lebih tinggi dari yang diharapkan, meskipun para pedagang terbagi antara kenaikan 25 basis poin dan 50 basis poin.

Inflasi Inggris gagal mereda pada Mei dan bertahan di 8,7 persen, menentang ekspektasi pasar dan menjadikannya yang tertinggi dari ekonomi utama mana pun.

"Data inflasi Inggris yang kuat meningkatkan kemungkinan kenaikan lebih besar dari 25 basis poin, suku bunga terminal yang lebih tinggi dan suku bunga tetap lebih tinggi lebih lama," kata ekonom di ANZ dalam sebuah catatan.

Terhadap yen Jepang, dolar tergelincir 0,05 persen menjadi 141,81, setelah menyentuh puncak tujuh bulan di 142,37 yen di sesi sebelumnya.

Mata uang Jepang berada di bawah tekanan baru karena Bank Sentral Jepang (BoJ) terus mempertahankan sikap ultra-dovish-nya. Anggota dewan BoJ Asahi Noguchi mengatakan pada Kamis bahwa bank sentral harus mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar untuk memastikan upah, yang dipandang sebagai kunci untuk mendorong inflasi ke target 2,0 persen terus meningkat sebagai tren.

Di Asia, yuan di luar negeri jatuh di dekat palung tujuh bulan Rabu (21/6/2023) dan terakhir dibeli 7,1823 per dolar, karena para pedagang tetap mencari langkah-langkah dukungan yang lebih besar dari Beijing untuk menghidupkan kembali pemulihan ekonomi China yang goyah.

"Sampai kami mendapatkan konfirmasi tentang paket stimulus, (yuan) kemungkinan akan tetap berada di bawah tekanan karena prospek yang lemah untuk ekonomi China dan pada gilirannya kemungkinan akan menjadi hambatan bagi Aussie juga," kata Kong dari CBA.

Dolar Australia turun 0,51 persen menjadi 0,6762 dolar AS, sedangkan kiwi turun 0,2 persen menjadi 0,6190 dolar AS.

Di pasar uang kripto, bitcoin naik lebih dari satu persen menjadi 30.339 dolar AS, setelah naik di atas level 30.000 dolar AS untuk pertama kalinya sejak April pada Rabu (21/6/2023), didorong oleh rencana BlackRock untuk membuat exchange-traded fund (ETF) bitcoin bahkan saat sektor tersebut menghadapi pengawasan peraturan AS.

Baca juga: Dolar turun di awal Asia, kesaksian Powell tawarkan sedikit kejutan
Baca juga: Dolar AS merosot karena kesaksian Powell mengecewakan pasar

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023