Acara yang diselenggarakan oleh Forum Bersama Indonesia Tionghoa (FBIT) tersebut "Majulah Indonesiaku" yang dimaknai bahwa datangnya tahun baru Imlek 2564 merupakan momentum untuk mengajak semua pihak menegakkan kebenaran, mencintai tanah air, serta menjaga citra Indonesia sebagai bangsa yang besar dan bermartabat.
Dalam sambutannya Ketua FBIT Murdaya W Poo menyatakan bahwa warga Tionghoa siap menjadi bagian dalam memajukan Indonesia sebab setelah adanya UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis tidak lagi dikenal adanya pribumi dan nonpribumi.
"Kita sekarang adalah sama-sama warga Indonesia. Tugas dan tanggung jawab yang kita pikul juga sama yaitu bagaimana membangun Indonesia yang sejahtera," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga mengemukakan bahwa Cap Go Meh yang dirayakan 15 hari setelah tahun baru Imlek itu kini telah menjadi milik bangsa.
Acara Perayaan Cap Go Meh Bersama 2013 itu diisi pertunjukan drama musikal bertajuk "Imlek Turut Berperan Serta Memajukan Indonesia" yang berdurasi 40 menit, yang menggambarkan usaha anak bangsa yang majemuk untuk memajukan peradaban bangsa yang unggul dan mulia tidak saja dari segi teknologi namun juga sosial budaya.
Selain drama musikal, perayaan Cap Go Meh yang bernuansa merah itu juga dimeriahkan oleh kesenian barongsay.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Ani yang kompak menggunakan busana berwarna biru-ungu itu antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama.
(G003/S024)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013