Dalam perjalanannya (selama perawatan) infeksi di kakinya itu semakin berat, kemudian ada infeksi di bagian paru-parunya. Infeksi ini bisa kita bilang sebagai syok sepsis
Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Anestesi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo atau RSCM Jakarta, Sidharta Kusuma Manggala, menyatakan pasien obesitas berbobot 300 kilogram Moch Fajri Rifana meninggal dunia akibat syok sepsis.
“Dalam perjalanannya (selama perawatan) infeksi di kakinya itu semakin berat, kemudian ada infeksi di bagian paru-parunya. Infeksi ini bisa kita bilang sebagai syok sepsis,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Dalam sebulan ke belakang sebelum dibawa ke rumah sakit, kata dia, ternyata kondisi Fajri sudah tidak bisa tidur terlentang yang artinya mulai ada masalah medis yang cukup serius dengan kardiorespirasi atau paru-paru dan jantungnya.
Sebenarnya sekitar beberapa bulan lalu Fajri juga sudah disarankan untuk ke rumah sakit terkait dengan infeksi kaki sebelah kanannya. Namun Fajri menolak hingga kondisinya semakin menurun dan akhirnya dibawa ke rumah sakit.
Baca juga: RSCM benarkan pasien obesitas berbobot 300kg asal Tangerang meninggal
Kondisi Fajri saat datang ke RSCM pun dalam kondisi yang tidak baik, kata dia, dengan sesak nafas yang semakin berat sehingga membutuhkan bantuan pernafasan berupa pemasangan ventilator.
“Saat dipasang itu (ventilator) beliau mendapat obat-obatan yang namanya obat sedasi (obat anaestesi) karena pemasangan ventilator cukup nyeri dan tidak enak jadi kesadarannya itu dengan pengaruh obat tidak full sadar,” ujarnya.
Selama di rumah sakit, infeksi pada kaki Fajri semakin berat serta juga terdapat infeksi pada bagian paru-parunya yang disebut syok sepsis yakni kejadian saat terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat.
Sidharta menyebutkan ciri-ciri syok sepsis lainnya adalah kegagalan organ tubuh seperti pada jantung dan ginjal Fajri yang disertai pembuluh darah yang mulai menurun.
Baca juga: RSCM telah terapkan perawatan multidisiplin pada pasien 300 kilogram
Baca juga: Tim medis RSCM kemukakan hipotesis penyebab Fajri obesitas
“Dilakukan terapi ginjal bersama Dokter Tanggo yakni spesialis ginjal hipertensi serta dengan dokter pencernaan karena pencernaannya bermasalah,” katanya.
Ia menuturkan berbagai infeksi pada organ tubuh Fajri itu yang mengakibatkan kegagalan organ tubuh atau The Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS) sehingga membuat kondisinya semakin turun.
Terlebih lagi, lanjutnya, daya tahan tubuh Fajri sudah turun sehingga kuman yang ada di sekitar tubuh membuat penyakit yang dideritanya menjadi lebih berat dan semakin mudah terinfeksi hingga akhirnya terjadi kegagalan organ.
“Jadi kondisi sepsis itu memang terjadi di kondisi-kondisi tertentu, seperti pasien dengan obesitas komorbid karena Body Mass Index (BMI)-nya di atas 25, ini 91. Jadi benar-benar berat sekali,” kata Sidharta.
Baca juga: Pemerintah Kota Tangerang siap bantu pengurusan jenazah Fajri
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023