Jakarta (ANTARA News) - Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan adanya kejutan dari Pilgub Jabar, pada Minggu, yaitu kenaikan suara pasangan nomor urut 5, Rieke Diah Pitaloka ke posisi nomor dua menggeser Dede Yusuf dibanding survei sebelumnya.
Peneliti/ Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Toto Izul Fatah mengatakan hal itu menanggapi hasil hitung cepat LSI atas Pilkada Jawa Barat 2013, di Jakarta, Minggu.
Toto mengatakan, kejutan bukan kemenangan pasangan petahana Ahmad Heryawan yang sudah diprediksi sebelumnya sebagai cagub potensial, selain Dede Yusuf, tapi lebih karena adanya kejutan kenaikan suara pasangan nomor urut 5, Rieke Diah Pitaloka ke posisi nomor dua menggeser Dede Yusuf di survei sebelumnya.
Data Hitung Cepat LSI atas Pilgub Jabar menyebutkan, pasangan nomor 4, Ahmad Heryawan- Deddy Mizwar unggul di posisi pertama dengan suara 33,14 %, kedua pasangan Rieke Diah Pitaloka - Teten Masduki dengan 27,92 %, ketiga Dede Yusuf-Lex Laksamana dengan 25,23 %, lalu keempat pasangan Irianto MS Syafiudin-Tatang Farhanul 11,81 % dan kelima pasangan Dikdik-Cecep memperoleh 1,89 %.
Hitung cepat LSI menggunakan metodologi penarikan sample melalui secara acak (multistage random sampling) terhadap 400 TPS dengan tingkat kesalahan sekitar 1 %.
Menurut Toto, dalam analisis LSI, kejutan itu terjadi sebagai akibat dari efek domino di internal Partai Demokrat, khususnya pasca ketua umumnya, Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Hambalang pada (22/2), kepada elektabilitas Dede Yusuf.
"Dari data survei terakhir LSI, terungkap bahwa Dede Yusuf terasosiasi cukup kuat dan masif dengan Demokrat sebagai partai pengusung yang sedang dipersepsi menurun oleh mayoritas publik." katanya.
Selain itu, kata Toto, berbeda dengan Ahmad Heryawan- Deddy Mizwar yang tidak mencantumkan embel-embel logo PKS. Mungkin, karena Aher sadar bahwa pencantuman itu secara strategis tidak menguntungkannya.
"Setidaknya, sekitar 50 % publik mengaku tahu kalau Dede diusung Demokrat," katanya.
Sedangkan, hanya 30 % saja publik yang tahu Aher diusung PKS. Sehingga, begitu muncul berita penetapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq sebagai tersangka, publik tidak terlalu terpengaruh, kata Toto. (*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Bagaimanapun, dan suatu ketika akan terjadi kekeliruan sampel yang digunakan, juga rawan suap-menyuap. Siapa yang bisa menjamin kenetralannya, selain itu kurang seru dan tegang he...
ini hanya akal-akalan alasan tentang tidak akurat dan validnya penelitian yang dilakukan LSI sebelumnya.LSI tidak pernah benar memprediksi perolehan PKS