Kami bangun sistem biosensor berbasis elektrokimia untuk mendeteksi salah satu biomarker, yaitu serum amyloid AJakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan aplikasi biosensor yang bermanfaat untuk diagnosis penyakit hingga monitoring kesehatan secara berkala.
Peneliti Pusat Riset Elektronika BRIN Robeth Viktoria Manurung dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan biosensor juga menjadi salah satu instrumen untuk mendeteksi tingkat keparahan pasien COVID-19.
"Kami bangun sistem biosensor berbasis elektrokimia untuk mendeteksi salah satu biomarker, yaitu serum amyloid A," ujarnya.
Baca juga: BRIN-Universitas Leiden perkuat kerja sama riset kesehatan
"Surface plasmon resonance untuk mendeteksi virus maupun bakteri yang ada pada makanan atau kontaminan lainnya," kata Robeth.
Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang kian meningkat selaras dengan kenaikan permintaan obat dan alat kesehatan.
Baca juga: BRIN: Tingkatkan riset kesehatan antisipasi penyakit menular baru
BRIN menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam pengembangan teknologi biosensor untuk peringatan dini bahaya demam berdarah.
Baca juga: Ikhtiar mengembangkan sistem deteksi dini penyakit tropis dan wabah
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023