London (ANTARA News) - Inggris hari Kamis mengumumkan pengiriman 130 prajurit tambahan ke Afghanistan, namun beberapa sumber militer senior mengatakan bahwa pengiriman dalam jumlah besar tidak direncanakan meski bentrokan di sana memburuk. Sumber-sumber yang dikutip Reuters itu menyatakan, peninjauan jumlah pasukan sedang dilakukan dan hasilnya akan siap dalam beberapa pekan ini, namun pasukan tambahan yang akan dikirim hanyalah pasukan pendukung bagi 3.200 prajurit yang berada di lapangan. Menteri Pertahanan Des Browne mengumumkan pengiriman pasukan tambahan itu Kamis -- kelompok 130 prajurit yang dikirim untuk membantu mengamankan pangkalan udara di Kandahar, sebuah sasaran utama. Sejumlah komandan mengakui bahwa Inggris memiliki sedikit kemampuan militer karena mereka meluncurkan misi di Afghanistan selatan sebelum mengakhiri misi di Irak selatan, namun mereka menyatakan bahwa mereka bisa memenuhi komitmen-komitmen yang telah diumumkan. Pasukan Inggris memelopori perluasan pasukan penjaga perdamaian NATO ke wilayah-wilayah bergolak di Afghanistan selatan, yang dilanda sejumlah pertempuran terburuk sejak pasukan Afghanistan yang didukung AS mengalahkan Taliban pada 2001. Sebuah batalyon elit pasukan para Inggris bentrok dengan gerilyawan Taliban di provinsi Helmand, kawasan yang menghasilkan lebih dari seperempat dari ganja Afghanistan. Kanada dan Belanda juga telah menjanjikan pasukan dalam jumlah besar di provinsi-provinsi yang berdekatan. Pasukan Inggris di Helmand mengalami kekalahan besar pertama dalam perang pekan lalu dalam bentrokan dengan gerilyawan Taliban, dan ada kegaduhan di media Inggris mengenai keterlibatan pasukan negara itu dalam pertempuran dengan Taliban, bukannya sebagai pasukan penjaga perdamaian. Komandan-komandan pasukan AS, yang masih menguasai daerah itu sampai pasukan NATO mengambil alih bulan depan, meluncurkan operasi Mountain Thrust terhadap gerilyawan di provinsi-provinsi wilayah selatan. Beberapa sumber militer yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, pasukan Inggris yang tiba belum lama ini ditempatkan di daerah-daerah terpencil dan bergolak di provinsi Helmand, lebih cepat dari yang mereka rencanakan semula, namun pasukan itu telah siap menghadapi pertempuran.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006