Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau ketersediaan hewan kurban khususnya sapi jelang perayaan Hari Raya Idul Adha 2023 di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Rabu.

Menteri Pertanian yang akrab disapa SYL memastikan stok kurban aman bahkan surplus dalam kondisi sehat atau bebas dari penyakit berdasarkan data dan pengawasan di lapangan.

Baginya, meninjau langsung ketersediaan sapi sesuai dengan kebutuhan pangan telah menjadi tugasnya. Apalagi pada momen-momen penting kebutuhan meningkat seperti Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, Natal hingga tahun baru.

"Alhamdulillah, selama ini selalu kita lewati dengan dinamis, namun ketersediaan selalu cukup dan aman,” kata SYL usai meninjau ternak milik Daeng Saleng, CV Ihwana Putri Pradana, Gowa, Sulsel.

Baca juga: BSI gandeng 18 lembaga zakat nasional menyediakan hewan kurban

Baca juga: PP Aisyiyah serukan penggunaan daun dan besek untuk daging kurban

Ia menambahkan ketersediaan hewan kurban secara nasional tahun 2023 yakni 3,2 juta ekor. Kebutuhan hewan kurban tahun ini untuk masing-masing komoditas yakni sapi sebanyak 650.282 ekor, kerbau 16.327 ekor, kambing 743.672 ekor, dan untuk domba 332.770 ekor.

“Seluruh Indonesia kita mempersiapkan hewan kurban 3,2 juta ekor, dan dari deteksi serta laporan yang ada semua on the track, ketersediaan dalam pantauan,” kata SYL memastikan.

Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) memastikan pelaksanaan kurban sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan. Bahkan, Kementan telah membentuk gugus tugas untuk mengawal ketersediaan hewan kurban.

“Pak Dirjen peternakan sudah membuat gugus tugas untuk memantau ketersediaan hingga kesehatan hewan kurban mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten,” kata SYL.

Selanjutnya, Mentan mengajak seluruh Gubernur, Bupati juga memastikan kesehatan hewan kurban di daerah masing-masing sehingga Idul Adha dapat dilaksanakan tanpa kendala dan dalam kondisi baik.

“Salah satu yang kita cek, yang bisa diperdagangkan adalah hewan yang sudah memiliki eartag berarti tandanya sudah divaksinasi dan tidak boleh dipotong kalau di bawah 28 hari,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrulah mengatakan tim pemantau hewan kurban telah diterjunkan di lapangan termasuk di daerah-daerah.

"Perlu kehati-hatian dalam pemantauan hewan kurban di lapangan," kata Nasrulah.

Ketersediaan hewan kurban Sulsel 2023 di antaranya sapi sebanyak 75.289 ekor, kerbau sebanyak 2.406 ekor, kambing 33.279 ekor dengan proyeksi kebutuhan hewan kurban di Sulsel tahun 2023 adalah sapi 46.243 ekor, kerbau 96 ekor, kambing 6.060 ekor.*

Baca juga: Dokter hewan beri tips memilih hewan kurban yang sehat

Baca juga: Baznas Sumut targetkan pengumpulan 100 ekor hewan kurban

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023