Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani mencanangkan imunisasi Inactivated Poliovirus Vaccine Dosis Kedua (IPV2) di Klaten, Jawa Tengah, Rabu.

"Karena polio, penyakit yang dapat merenggut kesempatan Indonesia emas tahun 2045. Tentu kita tidak dapat membayangkan bahwa di dalam Indonesia yang maju masih ada penyakit seperti polio," kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Pemberian vaksin polio hingga dosis dua saat ini masuk sebagai program imunisasi wajib bagi anak yang dicanangkan oleh pemerintah. Vaksin polio gratis kini diberikan dua kali pada bayi saat usia 4 dan 9 bulan, dari yang sebelumnya hanya dilakukan satu kali saja. Hal itu dilakukan sebagai upaya mendukung Indonesia bebas penyakit polio.

Kemenkes pernah mendeklarasikan kejadian luar biasa (KLB) polio pada tahun 2022, menyusul munculnya kasus satu anak di Kabupaten Pidie, Aceh, yang mengalami gejala kelumpuhan. Untuk itu, Puan meminta masyarakat untuk waspada.

"Artinya tidak boleh lengah, tidak boleh takabur merasa Indonesia sudah aman dari penyakit-penyakit seperti polio," ujarnya.

Puan pun menekankan pentingnya vaksinasi polio dosis kedua bagi anak, sebab kelengkapan imunisasi pada anak merupakan hal penting untuk mempertahankan Indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global tahun 2026.

"Penambahan IPV dosis kedua akan meningkatkan perlindungan terhadap semua virus polio, termasuk Virus Polio Tipe 2," katanya menegaskan.

Puan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergotong royong menyukseskan imunisasi polio dosis kedua agar keberhasilan vaksinasi COVID-19 dapat terulang dalam imunisasi polio dosis kedua ini.

Dia juga mendorong pemerintah menggencarkan sosialisasi kepada rakyat akan bahaya dari polio. Dengan begitu, masyarakat dapat semakin percaya dan terhindar dari hoaks terkait pemberian imunisasi IPV pada anak.
 

Pewarta: Fauzi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2023