Paris (ANTARA) - Sebuah robot Prancis yang dapat menyelam hingga kedalaman 20.000 kaki (6.000 meter) di bawah air sedang dalam perjalanan pada Rabu untuk membantu menemukan kapal selam wisata yang menghilang saat turun ke bangkai kapal Titanic.
Robot itu juga diharapkan mampu membebaskan kapal selam tersebut jika terjebak, ujar operatornya.
Robot tak berawak, yang dinamakan Victor 6000, dapat menyelam lebih dalam dari peralatan lain yang sekarang ada di lokasi di Atlantik Utara dan memiliki lengan yang dapat dikendalikan dari jarak jauh untuk memotong kabel atau melakukan manuver lain untuk melepaskan kapal yang terjebak, kata sumber yang sama.
Victor 6000 yang kini sedang dalam perjalanan diangkut oleh kapal penelitian Prancis itu diperkirakan akan tiba pada Rabu malam waktu setempat, dan hanya memiliki waktu terbatas untuk memberikan bantuan sebelum batas waktu Kamis pagi ketika pasokan oksigen kapal selam yang hilang diperkirakan akan habis.
“Victor 6000 tidak mampu mengangkat kapal selam itu sendiri,” kata Olivier Lefort, kepala operasi laut Ifremer, lembaga penelitian laut Prancis yang mengoperasikan robot tersebut.
Namun dia mengatakan kepada Reuters bahwa robot tersebut dapat membantu kapal selam seberat 10 ton yang disebut Titan itu naik ke sebuah kapal dengan kapasitas untuk mengangkatnya ke permukaan.
Titan hilang dengan lima orang di dalamnya tak lama setelah mulai turun pada hari Minggu (18/6) ke bangkai Titanic, kapal laut Inggris yang tenggelam pada 1912 setelah menabrak gunung es. Bangkai kapal terletak di kedalaman sekitar 12.500 kaki atau 3.810 meter.
“Victor mampu melakukan eksplorasi visual dengan semua peralatan video yang dimilikinya. Robot itu juga dilengkapi dengan lengan-lengan yang bisa digunakan untuk melepaskan kapal selam, seperti memotong kabel atau hal-hal yang akan menghalanginya di bagian bawah,” ujar Lefort.
Ifremer adalah bagian dari tim yang menemukan bangkai kapal Titanic pada 1985 bersama arkeolog bawah air Amerika Robert Ballard.
Penjelajah Prancis Paul-Henri Nargeolet (77) yang dilaporkan termasuk di antara lima orang di dalam kapal selam yang hilang, sebelumnya bekerja di Ifremer dan mengemudikan kapal selam Nautile yang digunakan untuk memeriksa bangkai kapal Titanic.
Ifremer mengirim kapal Atalante dengan robotnya atas permintaan Angkatan Laut AS.
"Ini adalah pemikiran para pelaut. Sikap kami adalah: Kami sudah dekat, kami harus kesana," kata Lefort.
Ia mengatakan robot Victor 6000 akan dioperasikan oleh 25 kru yang kuat.
“Kami bisa bekerja nonstop hingga 72 jam, tidak perlu berhenti di malam hari,” ujarnya.
Penjaga Pantai AS mengatakan pesawat Kanada yang dilengkapi alat untuk menemukan kapal selam telah mendeteksi kebisingan di daerah tersebut. Media AS melaporkan bahwa suara tersebut termasuk dalam dentuman dengan interval 30 menit.
“Kami tidak tahu apa yang terjadi. Suara-suara yang terdengar memberi kami harapan kapal selam itu berada di dasar laut dan orang-orang di dalamnya masih hidup, tetapi skenario lain mungkin terjadi,” kata Lefort.
"Bahkan jika harapannya tipis, kami akan tetap berusaha menolong," sambungnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kapal selam penjelajah Titanic hilang, upaya penyelamatan dilakukan
Baca juga: Hoaks! Video rekaman terakhir saat kapal Titanic tenggelam
Baca juga: Harta karun yang terkubur diangkat dari "Titanic Kuno"
Penerjemah: Resinta Sulistiyandari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023