Jakarta (ANTARA) - Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) bekerja sama dengan kapal survei dari Australia dan Prancis untuk memetakan dasar laut di wilayah Indonesia dan perairan sekitarnya pada 2023.
Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Nurhidayat menjelaskan dalam kerja sama itu Indonesia tetap akan memetakan sendiri wilayah perairannya.
“Yang menjadi concern kami adalah kedaulatan dan kemandirian data, harus kita (yang) punya. Indonesia harus berdaulat. Daerah kita harus disurvei oleh kita,” kata Laksdya Nurhidayat saat jumpa pers peringatan Hari Hidrografi Dunia Ke-102 di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan kerja sama survei dengan Prancis bakal berlangsung dalam waktu dekat ini mengingat kapal survei Prancis telah berlayar menuju Sabang, Aceh. Bersamaan dengan itu, kapal survei Pushidrosal, KRI Spica-934 juga berlayar menuju tempat yang sama.
“Untuk (KRI) Spica sekarang sudah menuju Sabang. Nanti bertemu di sana, kemudian akan berkoordinasi di darat, dan bergerak bersama di laut. Saat di laut, mereka bergerak di luar ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif). Kita ada di ZEE, mereka (dua kapal itu, red.) saling berkoordinasi,” kata Danpushidrosal Laksdya TNI Nurhidayat.
Dia lanjut menyampaikan Pushidrosal juga menempatkan dua tenaga teknisnya (technical officer) di kapal survei Prancis itu. Dengan demikian, data-data yang diperoleh kapal survei Prancis juga terkirim langsung ke Indonesia.
“Di kapal mereka, kami tempatkan dua technical officer. Dari dua technical officer itu, kami akan mendapatkan real data atau data asli dari mereka,” kata dia.
Nantinya, data-data tersebut diolah dan dianalisis Jakarta, dan hasilnya baru diserahkan ke lembaga yang menaungi kapal survei asal Prancis itu.
“Di sini harus di-assesment datanya. Di sini sudah jadi peta, baru kami serahkan ke Prancis,” kata Laksdya Nurhidayat.
Sementara itu, hasil survei di ZEE Indonesia yang dihimpun oleh KRI Spica-934 juga akan dianalisis di Jakarta.
“Data yang ada di ZEE kita, kita bikin assesment jadi peta. Kita sampaikan ke distributor peta. Ada distributor-distributor peta di seluruh dunia yang bisa kita serahkan. Nanti mereka yang distribusikan ke seluruh dunia sehingga kapal-kapal seluruh dunia dengan mudah mendapatkan data itu apalagi kalau sudah digital twin. Kita sudah menginjak ke sana,” kata Komandan Pushidrosal.
Sementara itu, kerja sama dengan kapal survei Australia berlangsung pada September 2023. Kapal survei Australia itu berkeinginan memetakan batas wilayah mereka.
“Data yang mereka dapatkan kami ambil data asli. Kami nilai dulu, setelah dinilai hasil penilaian itu kami serahkan ke Prancis, ke Australia. Ini data yang kami dapatkan,” kata Danpushidrosal.
Dia menyampaikan keberadaan dua kapal survei asing itu menunjukkan pentingnya memetakan perairan sekitar wilayah NKRI.
Baca juga: Laksdya Nurhidayat: Kapal baru Pushidrosal dilengkapi teknologi Jerman
Baca juga: Danpushidrosal: Megawati sangat layak terima brevet penghargaan
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023