Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 bertambah 114 orang di hari pencabutan status pandemi yang diumumkan Presiden Joko Widodo, Rabu.
Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 hari ini bertambah lebih sedikit dibanding pada Selasa (20/6) yang mencapai 129 orang. Secara total, kasus terkonfirmasi sejak Maret 2020 sebanyak 6.811.444 orang.
Angka kesembuhan pada hari ini bertambah 214 orang, sehingga total menjadi 6.640.216 jiwa. Sementara yang meninggal akibat COVID-19 bertambah lima orang. Dengan demikian, total masyarakat yang meninggal menjadi 161.853 orang.
Satgas juga melaporkan capaian vaksinasi dari primer pertama hingga penguat kedua mengalami penambahan harian. Vaksinasi primer pertama bertambah 187 dosis, sehingga total masyarakat penerima vaksin dosis pertama mencapai 203.859.914.
Baca juga: Pengamat: Pencabutan status pandemi positif untuk ekonomi Sumut
Baca juga: Pakar: Istilah 'pencabutan pandemi' tidak tepat
Vaksinasi primer dosis kedua bertambah 297, sehingga total menjadi 174.919.968 orang. Vaksinasi penguat pertama atau dosis ketiga bertambah 1.417 orang (69.002.090), dan vaksinasi dosis keempat/penguat kedua bertambah 2.351 orang (3.317.865).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, resmi mencabut status pandemi COVID-19 dan Indonesia mulai memasuki masa endemi COVID-19.
"Setelah tiga tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi pandemi COVID-19, sejak hari ini Rabu 21 Juni 2023, pemerintah memutuskan mencabut status pandemi dan kita mulai memasuki masa endemi," kata Presiden Jokowi.
Keputusan itu, kata Presiden Jokowi, diambil pemerintah dengan mempertimbangkan angka kasus konfirmasi harian COVID-19 yang mendekati nihil.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa hasil sero survei menunjukkan 99 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi COVID-19.*
Baca juga: BPJS Kesehatan: Perlu kebijakan detail layanan vaksinasi masa endemi
Baca juga: BPJS Kesehatan jamin biaya pengobatan pasien COVID-19 pada masa endemi
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023