Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Badan Amil Zakat Nasional mengintensifkan pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan pelatihan wirausaha guna menangani kemiskinan ekstrem di Jateng.
“Kemiskinan harus ditangani dari dua sisi. Yang pertama, yaitu pemenuhan kebutuhan seperti rumah layak huni, jamban, dan air bersih. Kemudian, yang kedua, bagaimana masyarakat supaya berpenghasilan. Ini yang jauh lebih penting,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno di Semarang, Rabu.
Ia menyebut untuk penyaluran bantuan bersama Baznas, Pemprov Jateng tidak sekadar diberikan, namun harus terlebih dulu diselenggarakan berbagai pelatihan dan pembekalan.
Baca juga: Sekda Jateng minta OPD tingkatkan kolaborasi kurangi kemiskinan
Dengan mengikuti pelatihan keterampilan, lanjut dia, masyarakat yang masuk kategori miskin, bisa memiliki kemampuan keterampilan dan pemahaman bagaimana membuka usaha.
“Setelah memiliki bekal keterampilan wirausaha, selanjutnya Baznas akan memberikan modal supaya mereka mempunyai penghasilan, dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga,” ujarnya.
Menurut dia, penyebab kemiskinan, antara lain tidak mempunyai penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Dengan demikian, adanya pembekalan dan pemberian modal usaha dari Baznas Jateng, diharapkan mendorong warga miskin untuk membuka usaha dan mempunyai penghasilan.
Baca juga: Angka kemiskinan Jateng naik jadi 3,86 juta jiwa
Baca juga: Baznas Jateng intensifkan pelatihan keterampilan kurangi kemiskinan
Bahkan, jika usahanya semakin berkembang, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.
“Harapan kami mereka punya penghasilan, yang bisa mencukupi kebutuhan dan syukur-syukur, usaha yang dikembangkan bisa berkembang, kemudian mempekerjakan orang lain, sehingga kalau dapat mengajak orang lain, dapat membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran,” katanya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023