Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku menyiapkan calon pekerja migran yang akan bekerja di Australia untuk mengikuti pelatihan dan pengurusan kerja yang harus menyiapkan anggaran atau biaya Rp85 juta per orang.

Setelah melewati proses pendaftaran hingga wawancara, calon pekerja migran yang telah mendaftar ulang sebanyak 29 orang akan mengikuti pelatihan dan pengurusan pembiayaan pelatihan dan pengurusan kerja, Kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Ambon, Stiven Patty.

"Dari 431 pelamar yang mendaftar dan menjalani seleksi wawancara, 148 orang dinyatakan lolos seleksi dan dari jumlah tersebut 29 orang telah mendaftar ulang guna melanjutkan ke tahap pembiayaan bank dan proses pelatihan," Katanya di Ambon, Rabu.

Baca juga: Sebanyak 68 pekerja migran jadi korban overcharged

Ia mengatakan, peserta program bekerja di Australia asal Kota Ambon, kerja sama International Working Grup Australia, Aston College Australia, dan Californa Education Center Indonesia, diminta menyiapkan anggaran Rp85 juta per orang untuk biaya pelatihan dan pengurusan kerja.

"Setiap perusahaan yang memfasilitasi tenaga kerja ada biaya yang harus dikeluarkan para calon tenaga kerja, karena ada biaya tiket, visa, pelatihan dan pengurusan lainnya," katanya.

Baca juga: BP2MI akan cabut izin perekrutan P3MI yang lakukan overcharge

Pihaknya, kata Stiven, telah melakukan kerja sama dengan PT Bank Mandiri guna penyediaan kredit usaha rakyat (KUR) kepada calon pekerja migran dari daerah setempat yang akan mengikuti program kerja di Australia.

Jika seluruh proses pembiayaan di bank selesai, kata dia, calon pekerja akan disiapkan untuk mengikuti pelatihan.

Baca juga: DPRD Ambon usul biaya kerja di Austarila mending untuk buka usaha

"Saat ini pihak Bank Mandiri sementara menyusun detail skema khusus pekerja migran, sesuai jadwal pekan depan secara bertahap akan disiapkan proses keberangkatan 29 calon tenaga kerja untuk mengikuti pelatihan sambil menunggu pengurusan visa," katanya.

Pemerintah Australia, membuka peluang bagi pekerja migran asal Kota Ambon, untuk bekerja dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan merupakan pekerjaan non keahlian.

Baca juga: Al Zubara Manpower bantah pungut biaya PMI bekerja di Inggris

Sebelumnya Pemkot Ambon juga telah melakukan kerja sama dengan Global Labour Solutions (GLS) recruitmen agen di Darwin, Australia, untuk penempatan tenaga kerja, di mana tahap pertama bekerja sebagai perawat lansia.

Pemkot juga telah menjalin MoU dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam rangka penempatan perlindungan kepada pekerja migran.

Baca juga: APPMI pastikan tidak ada pungutan biaya perekrutan PMI jalur resmi
Baca juga: Komnas Perempuan: Bebas biaya penempatan PMI cegah "human trafficking"

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023