optimalisasi masjid menjadi ruang alternatif bagi anak-anak untuk dapat berkumpulJakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia Maria Ulfah Anshor memaparkan tujuan pembentukan Masjid Ramah Anak (MRA) sebagai tempat anak-anak beribadah, bermain, dan melakukan kegiatan positif.
"MRA berfungsi sebagai optimalisasi masjid menjadi ruang alternatif bagi anak-anak untuk dapat berkumpul dan memanfaatkan waktu luang," katanya dalam diskusi terkait inovasi masjid yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemenag programkan masjid ramah anak semakin banyak
Baca juga: Wagub-ICMI bahas program masjid ramah anak
Menurutnya, hal tersebut dapat mengakibatkan trauma pada anak sehingga anak enggan untuk kembali beraktivitas di masjid.
"Hal tersebut akan diminimalisir dengan adanya MRA, sehingga anak-anak tidak takut untuk kembali beraktivitas di masjid," ujar wanita yang juga menjadi Komisioner Komnas Perempuan tersebut.
Baca juga: Pemkot Padang dorong hadirnya masjid ramah anak
Baca juga: Wali Kota: Masjid di Palangka Raya harus ramah bagi anak-disabilitas
Dia menyebutkan dalam mewujudkan hal tersebut, masjid memerlukan sarana dan prasarana yang ramah anak serta pengembangan kreativitas seni dan budaya bagi anak.
Selain itu, MRA bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi masjid sebagai peningkatan pemahaman dan kesadaran orangtua, dalam pengasuhan dan kesejahteraan keluarga, serta menguatkan orang tua untuk mendampingi anak-anak dalam pemenuhan hak anak, termasuk anak berkebutuhan khusus.
Baca juga: Masjid harus jadi tempat yang menarik bagi anak-anak
Baca juga: Masjid Sunda Kelapa ramah anak dan disabilitas
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023