Anas mundur karena keterkaitan dugaan korupsi Hambalang yang menyeret banyak kader PD lainnya. Jadi masyarakat masih menganggap PD kurang optimal untuk mengurusi masalah korupsi.

Gorontalo (ANTARA News) - Mundurnya Anas Urbaningrum dari posisi ketua umum Partai Demokrat (PD), tidak memberikan jaminan elektabilitas partai itu akan naik, kata pengamat politik FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado, Mahyudin Damis.

"Anas mundur karena keterkaitan dugaan korupsi Hambalang yang menyeret banyak kader PD lainnya. Jadi masyarakat masih menganggap PD kurang optimal untuk mengurusi masalah korupsi," kata Damis, Sabtu.

Upaya PD untuk mengembalikan citra baik di tengah masyarakat semakin sulit, karena bukan hanya kasus Hambalang yang menjadi citra negatif, tetapi masalah lain yang melibatkan partai itu.

Malahan Damis memprediksikan elektabilitas terus menurun hingga pelaksanaan Pemilu 2014 mendatang. Itu terjadi jika tidak ada figur mumpuni mampu menggantikan Anas.

Kemudian SBY selaku ketua Majelis Tinggi PD jika tidak mampu mengatur konflik internal hingga ke daerah, membuat elektabilitas mereka akan ditinggalkan jauh oleh partai-partai lainnya yang juga matang memainkan peran di tengah masyarakat guna menaikkan pamornya.

"Upaya SBY untuk `mengambil alih` kepemimpinan Anas, sudah menciptakan sikap kontra dengan Anas sendiri, karena Anas masih memiliki banyak pendukung militan hingga ke daerah," tambahnya.

Hanya saja, Damis memprediksikan dengan mundurnya Anas, tidak serta merta diikuti "gerbongnya" untuk ambil sikap mundur, karena momentumnya berbeda dengan Harry Tanoesudibyo ketika mundur dari Partai Nasdem.

"Anas akan konsentrasi dengan masalah hukum yang dia alami, sulit dia membagi waktu konsolidasi dengan mengarahkan pendukungnya untuk mundur," katanya.

(ANT)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013