Barcode isinya macam-macam karakteristik sapi. Berat badan, asal-usul, jenisnya, tanggal lahir, lengkap

Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Muhammad Anwar melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap pedagang sapi kurban di Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu, untuk memastikan aman dikonsumsi saat Hari Raya Idul Kurban 1444 Hijriah.

"Saya ingin memastikan sapi-sapi yang dijual pedagang dalam keadaan sehat. Ternyata para pedagang ini sudah memasang barcode (kode batang) di setiap sapi yang mereka jual. Bisa dicek barcode-nya," kata Anwar di sela-sela peninjauan.

Dengan memindai kode batang melalui aplikasi Identik Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian maka dapat diketahui bahwa sapi-sapi itu dalam keadaan sehat.

Melalui aplikasi itu dapat memperoleh informasi seputar sapi itu yang mencakup asal-usul daerah sapi berasal dan surat pernyataan dari dokter hewan setempat yang mengatakan bahwa sapi sehat untuk di kurban dan dikonsumsi.

"Barcode isinya macam-macam karakteristik sapi. Berat badan, asal-usul, jenisnya, tanggal lahir, lengkap," jelas Anwar.

Menurut dia, barcode yang ada pada sapi sangat penting karena penjual tidak bisa memastikan bila sapi-sapi yang dijualnya itu dalam keadaan sehat.

"Dia bilang pasti sehat, namanya juga pedagang. Tapi secara medis harus ada pemeriksaan dokter hewan. Memastikan sapi sehat secara medis. Makanya ada barcode lebih mudah orang lihatnya. Saya khawatir yang enggak ada barcode, harus lebih teliti diselidiki," ujarnya.
Baca juga: Legislator pertanyakan data DKI terkait tidak ada ternak berpenyakit

Anwar dan jajaran masih terus berupaya melakukan pengecekan rutin kondisi kesehatan hewan kurban di 346 penampungan yang berada di Jakarta Timur.

Namun demikian, pemeriksaan oleh petugas kesehatan hewan dari Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP) Jaktim tidak bisa menyeluruh, melainkan melalui sampel saja dari beberapa sapi di tempat penjualan.
Baca juga: Jakarta Utara sosialisasi prinsip ASUH untuk pemotongan hewan kurban

Sejauh ini, Sudin KPKP Jaktim belum menemukan penyakit apa pun terhadap sapi-sapi yang dijual.

"Sejauh ini penemuan penyakit belum ada. Makanya kami berupaya datang dan lakukan sampel untuk melihat apakah ditemukan (penyakit)," ucapnya

Dia mengimbau agar masyarakat yang hendak membeli sapi kurban memilih yang memiliki kode batang.

"Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir lantaran sapi dengan barcode sudah dipastikan sehat dan layak dikonsumsi," kata Anwar.
Baca juga: Jakarta Barat minta hewan kurban penuhi kriteria ASUH

Petugas kesehatan dari Sudin KPKP Jaktim tengah mengecek gigi sapi guna memastikan sapi yang dijual sehat dan layak untuk dikonsumsi di Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (21/6/2023). ANTARA/Syaiful Hakim

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023