Vientiane (ANTARA) - Kompetisi kemampuan berbahasa Mandarin "Chinese Bridge" ke-22, sebuah ajang tahunan bagi mahasiswa non-China, diselenggarakan di Institut Konfusius di Universitas Nasional Laos (National University of Laos/NUOL) di Vientiane, ibu kota Laos, Selasa (20/6).
Presiden NUOL Oudom Phonekhampheng dalam pidato pembukaannya mengatakan kompetisi tersebut membantu siswa Laos meningkatkan keterampilan berbahasa Mandarin, serta mendorong pertukaran pendidikan dan budaya antara Laos dan China untuk mempererat persahabatan kedua negara.
Du Changqing, seorang diplomat bagian politik di Kedutaan Besar China untuk Laos dalam pidatonya mengatakan bahwa pertukaran budaya antara China dan Laos telah menunjukkan kemajuan besar.
Du berharap semua peserta kompetisi akan berupaya bersama dalam meningkatkan pertukaran dan kerja sama antara kedua negara.
Mengusung tema "Satu Dunia, Satu Keluarga", kompetisi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu pidato, kuis pengetahuan, dan pertunjukan bakat.
Sebanyak 15 peserta dari berbagai universitas di Laos membagikan pemahaman mereka tentang tema tersebut dan kisah mereka seputar pengalaman dalam mempelajari bahasa Mandarin dan budaya China. Mereka menunjukkan pengetahuan tentang budaya China dan menyuguhkan pertunjukan seni China.
Lattanavong Phonethip dari Institut Konfusius NUOL meraih juara pertama dalam kompetisi tersebut. Dia akan dikirim ke China sebagai perwakilan Laos untuk berpartisipasi dalam babak final "Chinese Bridge" ke-22 tingkat dunia.
NUOL mulai membuka kelas bahasa Mandarin pada 2003.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023