“Melibatkan kaum muda adalah kunci untuk mengubah perilaku dan menghilangkan stigma TBC untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB untuk mengakhiri TBC pada tahun 2030,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi dalam keterangannya diterima di Jakarta pada Rabu.
Kampanye tersebut secara resmi diluncurkan untuk membantu memberdayakan generasi muda dalam memberantas penyakit tuberkulosis (TBC) dan merupakan pengembangan dari inisiatif “TB Warriors” pertama pada 2022 lalu.
"Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan dunia yang menyerang semua kelompok umur," kata Imran.
Baca juga: Tuberkulosis harus dianggap pandemi, sebut The Global Fund
Baca juga: Kemenko PMK ajak masyarakat mewaspadai penyakit tuberkulosis
Imran menambahkan berdasarkan Global TB Report 2022, TBC di Indonesia merupakan penyakit infeksi paling mematikan kedua di dunia setelah COVID-19.
"Jutaan orang setiap tahun tidak terdiagnosis hingga tidak terobati dengan baik. Dua pertiga penderitanya berasal dari wilayah Asia Pasifik dari hitungan kumulatif penderita TB global, dan Indonesia merupakan negara dengan penderita TBC tertinggi kedua," jelas Imran.
Tingkat penularan TBC pada kelompok usia 15 - 24 tahun mencapai 20 kali lebih tinggi daripada populasi kelompok usia lainnya. Sayangnya, 82 persen dari mereka saat ini tidak mencari pengobatan dan perawatan karena beberapa alasan, seperti kurangnya kesadaran akan gejala TBC, stigma, dan alasan lainnya.
Inisiatif TB Warriors 2.0 akan berfokus pada keterlibatan kaum muda dalam upaya memerangi TBC di Indonesia untuk mendorong perilaku pencarian kesehatan dalam diri mereka dan orang-orang di sekitar mereka. Hal ini menjadi sangat penting untuk menemukan penderita TBC yang sebelumnya tidak terdiagnosa.
Setelah mendapatkan informasi, kaum muda akan menjadi pendukung yang kuat dan termotivasi untuk membuat dampak bagi lingkungannya.
Dengan memungkinkan kaum muda untuk mengakses perawatan, menjaga kesehatan dan memastikan partisipasi mereka sebagai upaya untuk mengakhiri TBC di semua tingkatan, telah disediakan sarana informasi melalui kampanye “TB Warriors 2.0.” Masyarakat dapat mengakses laman website TB Warriors untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
“Kami bekerja sama dengan para mitra di seluruh dunia, termasuk di negara-negara dengan beban tinggi di Asia Tenggara, untuk membangkitkan kaum muda guna membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, mendorong perilaku pencarian kesehatan, mendorong peningkatan diagnosis dini TBC, dan pada akhirnya, memastikan mereka yang terkena dampak menerima perawatan yang mereka butuhkan,” ujar Commercial Director Johnson & Johnson Malaysia and Indonesia Yee Pin Lim.
Baca juga: BEM UI kaji penanganan tuberkulosis dan kesehatan mental di Depok
Baca juga: Menkes: Keberhasilan RI temukan 74 persen TBC jadi percontohan dunia
Baca juga: Pasien TB bisa sembuh asal jalani pengobatan teratur
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023