"Indonesia memiliki komitmen untuk terus melawan terorisme, baik melalui penguatan kerja sama global maupun dengan menjalankan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme di dalam negeri,” ujar Rycko dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Ia juga menegaskan bahwa Indonesia akan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan semangat kolaboratif dengan berbagai pemangku kepentingan dalam melawan terorisme.
Pemangku kepentingan yang dimaksud adalah pemerintah, masyarakat sipil, sektor privat, akademisi, dan media.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam UN CT Week yang mengangkat tema “Addressing Terrorism through Reinvigorated Multilateralism and Institutional Cooperation” di New York, Amerika Serikat, pada 19 hingga 23 Juni 2023.
Pada konferensi yang digelar oleh United Nations Office for Counter Terrorism (UNOCT) ini, Kepala BNPT RI menyampaikan upaya strategis BNPT dalam melaksanakan deradikalisasi dengan pendekatan lunak atau soft approach.
Pendekatan tersebut bertujuan memutus akar ideologi radikalisme dengan mengarahkan anak mitra BNPT untuk mendapatkan sekolah moderat guna mewujudkan kehidupan yang damai dan harmonis.
Menurutnya, upaya mengubah pola pikir para pelaku teror dan keluarganya bertujuan mengubah pandangan dan budaya kekerasan yang dianut. Upaya tersebut dilakukan dengan program-program kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan selepas menyelesaikan masa hukuman.
Di sela konferensi, Kepala BNPT mendapat kehormatan mengikuti prosesi peletakan bunga dalam rangka penghormatan korban dan penyintas terorisme. Prosesi ini merupakan prosesi pertama yang pernah dilaksanakan di markas besar PBB.
Pada kunjungan kerjanya, Kepala BNPT RI didampingi oleh Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral BNPT M. Zaim A. Nasution, serta Dewatap RI New York Duta Besar Hari Prabowo.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023