Lima (ANTARA) - Polisi Peru menahan mantan perdana menteri Betssy Chavez pada Selasa atas tuduhan terlibat berkomplot melawan negara dan terlibat dalam usaha "kudeta" bersama mantan presiden Pedro Castillo.
Chavez ditahan di rumahnya di Kota Tacna menyusul keluarnya perintah dari pengadilan, demikian diberitakan televisi lokal. Ini terjadi setelah lebih dari enam bulan usai pemimpin sayap kiri Castillo ditangkap dan dipenjara atas tuduhan makar.
Mantan anggota DPR itu dan bersama beberapa menteri Castillo yang pemerintahnya hanya bertahan selama 17 bulan, juga diperiksa atas tuduhan bersama-sama ikut mengobarkan pemberontakan.
Tuduhan tersebut bermula sejak Desember lalu ketika Castillo mengumumkan akan membubarkan Kongres dan menjalankan pemerintahan melalui dekrit sebelum anggota parlemen sepakat memecatnya.
Kongres yang dikuasai partai oposisi segera bereaksi untuk menggulingkannya dan polisi kemudian menangkapnya.
Baca juga: Menteri kesehatan Peru mundur di tengah maraknya wabah demam berdarah
Pendongkelan Castillo dari kursi presiden memicu kemarahan massa yang berlangsung berbulan-bulan dan disusul protes keras yang merenggut nyawa 60 orang yang sebagian besar dari masyarakat pribumi.
Pemerintah saat ini yang dipimpin Presiden Dina Boluarte yang juga mantan wakil Castillo, membantah telah melakukan pelanggaran selama protes sambil berjanji bekerja sama dalam penyelidikan.
Mahkamah Agung Peru kemudian mengeluarkan surat perintah penangkapan Chavez, sedangkan pengadilan menuntut hukuman penjara selama 18 bulan.
Chavez yang merupakan pengacara dan pembela setia Castillo, berkali-kali membantah ikut atau mengetahui usaha kudeta, demikian juga dengan beberapa mantan menteri lain yang diperiksa.
Baca juga: Presiden Peru, mantan presiden diselidiki atas dugaan pencucian uang
Sumber: Reuters
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023